1 Juli 2013

UPGRADING HIMANIKA 2013






"Belajarlah dari kesalahan orang lain, karena kamu tidak punya cukup waktu untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri" - Kata karun POS 2

Hari minggu kemaren, saya dan segenap teman-teman pengurus dan teman-teman eks kepanitiaan HIMANIKA 2013 melaksanakan kegiatan upgrading yang super duper berkesan. Awalnya saya agak ragu ketika diajak untuk ikut upgrading, soalnya tahun kemarin ketika saya menjadi panitia PMB, saya tidak mengikuti agenda ini. Pertimbangan yang kedua adalah karena keluarga saya sedang berkumpul dirumah simbah di jalan magelang, bulik saya dari Solo datang dan siangnya budhe saya akan kembali pulang ke Indramayu.  Setelah mengalami kebimbangan dan kegalauan *hiyek*, dan setelah berdiskusi dengan beberapa teman, akhirnya saya memutuskan untuk ikut agenda tersebut, walaupun itu artinya saya tidak bisa berlama-lama bertatap muka dengan saudara-saudara saya yang sebenarnya juga jarang saya temui. Ketika saya kepo ke ketua hima, beliau mengatakan bahwa agenda upgrading maksimal selesai maghrib. Esoknya ketika saya ingin berangkat, saya merasa berat sekali. Saya merasa tidak jauh berbeda dengan satu tahun yang lalu, dimana ketika keluarga sedang ramai berkumpul dirumah, saya malah lebih memilih untuk ikut agenda kampus ._____________.

Jalanan jogja minggu pagi kemarin cukup lengang, hanya dalam waktu 15 menit saya sudah sampai di PKM FT *coba tiap hari kayak gini ya*. PKM masih sepi banget, cuma ada Isna, Imron, Edah, Norma sama tasnya Adit. Berhubung penugasan roti dan snack belum saya beli, jadi saya memutuskan untuk mencari terlebih dahulu. Sayangnya kopma masih tutup jam segitu.

Skip. Skip. Skip.

Sekitar jam 8 peserta upgrading yang Cuma beberapa belas orang itu di kumpulkan di depan PKM dan diberi game oleh Imron dan Tisha. Sebenernya gamenya geje sih, Cuma mainan samurai gitu, terus yang salah dapet hukuman. Nah, pas penentuan kelompok siapa duluan yang bakalan berangkat, ternyata kelompok saya yang menang :3 Berangkatlah saya, Dina, Agus S, David, dan Sidiq setelah berbekal 3 amplop risalah yang kami dapatkan dari Imron.

Amplop pertama kami buka, ternyata isinya berupa prolog dari perjalanan yang akan kami lakukan seharian ini. Kami diminta untuk menemukan masinin kreta HIMANIKA di sebuah tempat. Petunjuk pertama, kami diminta untuk pergi ke tempat birokrasi tertinggi UNY berada. Ah kecil, itu rektorat. Wkwk. Setelah sampai si rektorat, kami membuka amplop terakhir yang berisi petunjuk menuju ke tempat selanjutnya dimana kami harus bertemu dengan salah satu assisten masinis kereta HIMANIKA yang mengenakan slayer orange di lengannya, dan berdiri di sebuah tempat yang menghubungkan dua daratan. Sebenernya udah ngerti sih pasti kalo nggak Revan ya Arip yang bakalan kita temui.

Setelah sampai di tempat yang dimaksud, kami ternyata bertemu dengan Revan. Kasian banget berdiri sendirian disana :D Terus kita laporan dan mendapatkan risalah baru untuk mencapai tempat selanjutnya. Skip skip skip, setelah melewati jalanan aspal sampai jalanan yang beraspal-tapi-nggronjal, dan melewati lokasi pembuatan genteng dengan gunungan gabah, sampailah kami di lokasi dimana masinis kreta  HIMANIKA berada.



Setelah beristirahat sejenak, kami diberi waktu, kertas, gunting, spidol untuk membuat nama kelompok, yel-yel, dan cocard. Setelah berunding sejenak, kami memutuskan untuk memberi nama kelompok “SOEKARNO”. Pokoknya yel-yel udah jadi, cocard udah jadi. Sip lah.

Bersama temen-temen kelompok SOEKARNO 

Lanjut ke pos pemberangkatan, dimana masing-masing dari kami diminta untuk mengajukan dua buah pertanyaan. Boleh untuk dijawab satu orang ataupun dijawab seluruh anggota kelompok. Peraturannya dua, harus jawab dengan jujur dan tidak boleh mengungkapkan perasaan. Ketika tiba giliran saya untuk bertanya, pertanyaan kedua saya adalah “Apa penilaian teman-teman terhadap saya, baik dari segi kebaikan maupun keburukan serta saran untuk saya?” . Banyak saran yang saya terima dari jawaban teman-teman, mereka menasihati saya agar saya tidak menjadi manusia galau. Haha. Bahkan Adit bertitah, “Jodoh nggak akan kemana…” Hemm…. :3

Skip.

Jalan ke Pos 1. Belum juga apa-apa udah nyasar duluan, sampe harus diarahkan sama Disma. Pas udah cukup jauh dari pos keberangkatan, kami lihat ada sebuah tanda warna merah yang selalu jadi ciri khasnya HIMANIKA untuk perjalanan “bersenang-senang”. Tapi sebelum mulai perjalanan tadi, kami tidak diberi petunjuk apapun soal tanda selama perjalanan, alhasil ada salah satu dari kami yang bertanya dan mendapatkan jawaban bahwa memang tidak ada tanda khusus selama perjalanan, hanya diminta untuk mengikuti tanda dan mengikuti risalah yang kami dapatkan dari pos pemberangkatan tadi. Setelah ‘mblusuk’, kami menemukan sungai yang panjang terbentang di hadapan kami, kemudian di bawah sana sudah menunggu Mas Adit dan Mas Himawan. Wah, asik nih mainan air :3

Ternyata itu bukan pos, kami hanya diminta untuk mengisi 10 plastik dengan air sungai dan menyebrangi sungai tersebut. Sungainya lumayan deras dan dalam, saya sampai cincing cincing celana tapi tetep aja basah. Dina juga cincing rok, tapi saya bilang, “udah gak apa-apa basah juga, daripada dinaikin sampe atas”. Akhirnya dengan susah payah dan melalui drama pelemparan sandal dan sepatu yang membuat sandal saya nyaris hanyut, kami bisa menyebrangi sungai tersebut dan sampailah di pos 1.

POS 1

"Saya sudah bisa. Saya sudah tahu. Itu tidak penting.
Kata-kata itu yang menghalangi kita untuk mendapatkan hal baru"

Isinya ada mas Kholis, mas Ade, mbak Yuni sama Arip. Game yang dimainkan adalah opposite. Jadi kami diminta untuk berbaris dengan mata ditutup slayer, kemudian kami diminta memegang pundak teman di depan kami. Setiap ada instruksi dari instruktur, kami harus melakukan kebalikannya *paham dong ya* :3 Awalnya memang kami berpegangan, tetapi di level yang lebih tinggi, kami diminta melepas pegangan itu. Alhasil, kami menjadi makin tidak beraturan barisannya ketika kami tidak benar-benar fokus mendengarkan instruksi yang diberikan.

Di akhir game, ada makna yang terkandung dalam game tersebut yaitu komunikasi dan fokus. Komunikasi, adalah sebuah kondisi dimana terdapat server – informasi – dan receiver yang semuanya memiliki andil dalam sebuah organisasi. Kemudian fokus, fokus mendengarkan instruksi berarti dalam perjalanan, kita tetap fokus pada apa yang kita tuju. Perbedaan yang dirasakan ketika masih berpegangan dan tidak berpegangan adalah, ketika kita masih berpegangan, kita merasa masih punya teman, dan bisa saling mengingatkan dan membernarkan jika salah satu dari kami ada yang salah. Sedangkan ketika pegangan itu dilepas, kita tidak bisa mengetahui siapa yang salah kemudian bagaimana kita harus membenarkannya. Tangan itulah yang diibaratkan dengan komunikasi.

Next,
Harusnya kami ke pos 2, tapi berhubung sempet denger suara orang ketawa dan ternyata itu Revan *revan kan panitia*, jadi kami malah menuju kesana. Padahal sesampainya disana….

R : “Temen-temen ini tadi dari mana?”
Kami : “Dari pos satu…”
R : “Tadi petunjuknya gimana?”
Kami : “Pergi ke selatan…”
R : “Selatannya sebelah mana?”
Kami : *bingung bareng-bareng*
R : “Silakan lihat dulu di selatan, ada pos yang lain atau enggak…”

Saya paham disini kalau ternyata kelompok kami… NYASAR :3
Akhirnya kita menyusuri jalan ke selatan dan menemukan ada pos 2 yang berisi mas Wafda, Imron, mas Lingga dan Disma disana, haha. Isin banget salah jalan.

POS 2

Begitu saya lihat materi game nya, saya langsung tau seperti apa game yang akan diberikan di pos ini. Karena game ini membuat saya jadi KSBB *haha*, alias saya dan beberapa teman seperjuangan di LFC pernah memainkan game ini saat pembubaran panitia LFC di Nglanggeran, Juni setahun silam.

Jadi game nya gini. Instruktur menyiapkan beberapa tali raffia yang sudah dipotong sama panjang, kemudian kedua ujungnya dijadikan satu. (Selengkapnya tentang game ini, baca di post ini). Kami diberi waktu 5 menit untuk menyelesaikan game tersebut. Kami diberikan dua kali kesempatan untuk menukar tali yang dimiliki dengan tali yang dimiliki orang lain. Sayangnya, sampai waktunya berakhir, kami masih menyisakan satu simpul yang masih belum bisa terurai, sedangkan kesempatan bertukar tali sudah digunakan semua.

Tapi ketika dulu saya memainkan game ini, saya belum tau apa makna yang terkandung dalam game ini Ternyata, penjelasannya saya dapatkan setahun berikutnya, dengan cara yang lebih manis :) #eaaaak

Haha, apa sih penjelasannya?

Game tadi memiliki makna, bagaimana seharusnya cara kita menyelesaikan sebuah masalah. Awalnya simpul simpul yang berantakan di tengah itu harus kita uraikan terlebih dahulu, seperti halnya jika kita mengalami sebuah permasalahan di kepanitiaan atau organisasi. Saat temu perdana, semuanya masih terlihat biasa saja, tetapi ketika sudah terpisah pisah menjadi berbagai macam sie, disanalah baru kita akan menemukan permasalahan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut harus dicari, bagian mana sih yang salah, kemudian karena masing-masing sie terkoneksi, kita menyelesaikannya satu persatu tapi secara bersama-sama. Dari game itu juga, mas Wafda selaku instruktur membagikan rumus untuk mengatur jadwal kegiatan kita selama satu hari. Yaitu dengan rumus 24/n, dimana 24 adalah jumlah jam dalam sehari dan ‘n’ adalah jumlah kegiatan kita dalam sehari. Dari itulah bisa dibuat skala prioritas untuk bisa menentukan kegiatan manakah yang sekiranya perlu didahulukan.

Mas Wafda juga memberikan pertanyaan, “Jika kalian memiliki dua kegiatan yang berjalan bersamaan, apa yang akan kalian lakukan supaya kegiatan tersebut tetap bisa berjalan?”. Saya pribadi memberikan jawaban, “Dalam dua kegiatan tersebut, tidak mungkin kita bekerja sendirian. Ketika berada dalam sebuah sie, otomatis kita bekerja dengan beberapa orang sehingga kita bisa mempercayakan amanah yang sedang kita emban supaya mereka dapat membantunya. Tapi ketika kita berada dalam posisi ‘sendiri’, atau sebagai KSB misalnya, dan tidak dapat diwakili oleh siapapun, maka prioritaskan hal itu terlebih dahulu”.

Karena kelompok kami tidak berhasil menyelesaikan game dengan baik, maka kami mendapatkan ‘sanksi’ dari pos 2. Kami diminta memilih paket A, paket B atau paket C. Kelompok kami memilih paket A atau paket Sayap. Kemudian masing-masing kami dibekali daun talas dengan berbagai macam ukuran, kemudian daun talas tersebut diisi dengan air sesuai dengan daya tampung masing-masing daun talas. Daun tersebut diibaratkan sebagai kapasitas, sedangkan air diibaratkan sebagai ilmu yang kita miliki. Setiap orang memiliki kapasistas yang berbeda, dank arena kapasitas yang berbeda itulah maka ilmu yang bisa diserap pun berbeda. Namun bagaimana cara kita agar kita bisa membuat agar ilmu yang kita serap bisa lebih banyak? Upgrade kapasitas kita :)

POS 3

Pos ini berisi mbak Lusi, mas Lilik, mas Rizal dan Revan. Game pada pos ini ada dua, yang pertama hampir sama dengan pos pemberangkatan dan pos satu. Yaitu game opposite, kejujuran dan satu lagi adalah melempar air yang telah dibawa dari sungai tadi kepada teman yang sudah memegang ember berlubang. Seharusnya pos ini menjadi pos penghabisan alias kalau bisa sih basahnya nggak nanggung-nanggung, tapi sayangnya harapan itu tidak terealisasi karena waktu yang terlalu mepet sedangkan kelompok kami belum menunaikan ibadah Sholat Dzuhur.

Skip. Skip.

Pos kesimpulan ditunda sampai kelompok kami selesai menunaikan ibadah sholat Dzuhur, Ashar dan makan siang :3

Setelah semua peserta sampai di pos kesimpulan, kami bergegas menuju Rumah Makan Padang untuk agenda selanjutnya. Duh, seneng ini bagian makan-makan. Hehe.

Sesampainya disana, ternyata kami dibersamai oleh Mas Abdullah, ketua HIMANIKA 2008. Beliau memberikan banyak cerita dan pengalaman mengenai upgrading dan segala dinamika organisasi yang pernah beliau rasakan dan alami. Beliau menyampaikan 3 hal yang harus dimiliki agar bisa berorganisasi dengan baik,

1.       Kapasitas
2.       Soliditas
3.       Kontribusi

Selanjutnya sholat maghrib kemudian makan malam. Saya makan satu piring bertiga sama Dina dan Riyan, kemudian dikelilingi oleh teman-teman angkatan 2012 lainnya. Membaur bersama mereka, merakyat, berbagi cerita selama upgrading, saling bertukar pengalaman dan saling berbagi makanan.

Terakhir, pembacaan nominasi, dan sharing dengan PH serta DPO. Alhamdulillah kegiatan upgrading telah berakhir dan berjalan dengan lancar. Mungkin ini adalah upgrading pertama dan terakhir saya, karena tahun kemarin saya melewatkan kegiatan upgrading ini, sedangkan tahun depan saya juga tidak bisa menjadi salah satu bagian dari teman-teman DPO yang mengisi pos outbond di acara upgrading HIMANIKA. Harapannya, semoga hasil dari kegiatan upgrading ini bisa kembali meluruskan niat kita semua dalam perjalanan mencapai sebuah tujuan di awal perjalanan kita dulu. Dan apa saja yang bisa didapatkan bisa diterapkan dalam kehidupan kita, mulai dari sekarang, besok dan selamanya. Senang bisa menjadi bagian dari upgrading HIMANIKA 2013 :)

Bersama teman-teman Departemen MINBAK

"Keburukan bukan untuk diperbaiki, tetapi dihilangkan. Kekurangan bukan untuk dihilangkan, teteapi diperbaiki"



1 komentar:

Komentar dari: