6 Juni 2012

Nglanggeran, for the end of LFC 2012

Satu kata untuk kepanitiaan ini, SELESAI. Yak, kepanitiaan yang sudah terbentuk sejak bulan Maret 2012 kini sudah berakhir. Diresmikan dengan sudah jadinya Laporan Pertanggungjawaban dan Acara Pembubaran Panitia LFC 2012. Sebenernya udah lama pingin ngpeost tentang kepanitiaan LFC, tapi berhubung LPJ belum jadi, jadi saya masih punya beban mental seorang sekretaris #Ciyeh


Jadi, hari ini tuh ada acara Pembubaran Panitia LFC 2012 yang berlokasi di Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta. Sms undangan dan permohonan konfirmasi sudah dikirim 2 hari sebelumnya untuk vote tempat dan kehadiran. Tapi, karena temen-temen panitia adalah orang yang sibuk, jadi mungkin undangannya agak telat dan mereka udah punya acara duluan :) Jadi lah, dari daftar yang konfirmasi sebanyak 15 orang, yang bisa datang dan ikut hanya 11 orang dari jumlah total panitia sebanyak 62 orang. Semacam, waw begitu :D Tapi meskipun demikian, menurut pak ketu yang penting adalah kualitas inti dari Acara Pembubaran Panitia ini tersampaikan, yaitu mempererat tali silaturahmi, refreshing, mengakrabkan diri dan membubarkan secara resmi kepanitiaan LFC 2012. 

Waktu untuk berkumpul di Pendopo Masmuja adalah jam 6.30, tapi.... Ternyata eh ternyata, baru bisa berangkat 2 jam berikutnya dengan mempertimbangkan hal ini dan itu. Sebelum berangkat, tak lupa kami berdoa dan iuran untuk keperluan selama di Nglanggeran.

Berpose dulu kakak :D

Kami berangkat pukul 08.30 dan sampai di Nglanggeran satu jam kemudian. Setelah sebelumnya memarkirkan kendaraan, kami segera masuk ke Kawasan Eko Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Ketika kaki kami baru berjalan beberapa langkah, Imron selaku ketua panitia mengintruksikan kami untuk berbaris. Ternyata ada games konsentrasi disini. Permainannya sederhana, hanya melakukan intruksi yang diberikan dengan arah sebaliknya, jadi ketika Imron mengatakan "kanan" maka kami harus berpindah ke "kiri". Awalnya mudah, tapi semakin lama intruksi yang diberikan semakin banyak, dan sayapun bingung hingga melakukan kesalahan -______________- Dan yang kalah ternyata mendapatkan hukuman yaitu dicoret wajahnya dengan menggunakan tepung terigu. Jadilah wajah saya berisi coretan dengan tepung terigu (yang katanya sih nggak boleh dihapus selama perjalanan, tapi karena risih ya tak hapus aja) :D

Perjalanan pun dimulai. Kami harus melewati lorong-lorong batu yang sempit, dan jalan setapak ditengah hutan. Dan entah darimana ceritanya, pak ketu ini sangat narsis :D Ada tempat bagus, minta foto, ada tempat luas dikit, minta foto :D Dan setelah beberapa belas menit berjalan, kami sampai di puncak gardu pandang pertama, dikibarkanlah spanduk LFC :D

Setelah dari Gardu Pandang Pertama, kami melanjutkan perjalanan untuk bisa lebih sampai ke atas. Jalanannya berkisar antara jalan setapak diantara rimbun pepohonan ataupun batu batu yang tinggi menjulang. Beberapa dari kami kelelahan dan sering beristirahat, tapi kami tidak serta merta menyerah meskipun kaki rasanya ingin lepas. Kami sempat menemui rintangan  yaitu ketika kami dihadapkan pada sebuah tangga yang ternyata di depannya hanya jalanan yang terbuat dari batu yang kemiringannya hampir 90 derajat. Sebenarnya ingin rasanya saya melalui jalan itu karena rasa penasaran yang tinggi, tapi teman-teman yang lain tidak mau ambil resiko sehingga kami sepakat untuk mencari jalan lain yang lebih aman. Tak lupa kami saling memberi semangat agar wajah-wajah lelah yang kami lihat tidak lagi muncul dalam rombongan kami.

Ketika kami menemukan sebuah tempat yang cukup rata dan luas, kami memulai acara inti Pembubaran Panitia yang diisi dengan games dan Penutupan secara resmi oleh Imron. Games pertama adalah "Tali Kusut". Kami dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok tali merah dan tali hitam. Imron dan Okta sebagai trainer memegang bagian tengah dari tali rafia yang sudah disatukan tadi. Lalu masing-masing anggota kelompok  mengambil ujung atas tali dengan tangan kanan dan ujung bawah tali dengan tangan kiri. Dalam hitungan ketiga, ketika trainer melepaskan genggaman mereka dari tengah tali rafia, maka kemungkinana besar para peserta tidak memegang tali yang sama dengan kedua tangan mereka. Jadi, bagaimana caranya tali tersebut bisa terurai tanpa melepas tangan peserta dari tali yang sudah dipegang :D Pembagian kelompoknya : Tali Merah --> ; Aku, Figri, Rasyid, Revan. Tali Hitam -->; Akhi, Rahma, Deka, Bang Ipul. Sayang sekali, kelompok tali merah kalah dan kami dihujani dengan tepung terigu -______- *saya kena dua kali*


rupaku -_-

Games kedua yaitu lomba makan kerupuk  estafet versi jongkok. Ini pake versi jongkok karena nggak ada tempat yang lebih tinggi buat masang tali :D Aku sebenernya nggak doyan kerupuk, tapi ini demi keseruan acara, aku jadi ikutan :/ *dan padahal cuma makan satu kerupuk, leherku langsung sakit :O* Games ini diwarnai dengan insiden Rahma sama Akhi yang nggak bisa ngehabisin kerupuk, dan ekspresi-ekspresi gila yang lain yang sempat terekam di Video :D

makan kerupuk estafet

Tunggu dulu, gamesnya belum habis :D Nah setelah kedua games yang pakai alat tadi, selanjutnya games menghitung kelipatan 7 dan angka yang memiliki angka 7. Misalnya, 1-2-3-4-5-6-Boom-8-9-dan seterusnya. Nah, pada games ini terjadilah hujan salju buatan karena banyak banget yang kena siraman rohani *eh bukan* siraman tepung terigu. Kalo udah waktunya disiram tepung, kami memiliki kode "Masak Aer !" Haha *semacam fesbukers* Dan dilanjut dengan perangkaian kata-kata menjadi sebuah kalimat, kalo yang kalimatnya nggak nyambung atau kelamaan mikir, juga kena "Masak Aer!" :D Alhasil terigu yang ada sebungkus itu habis dalam sekejap mata, terutama ketika Imron yang melakukan kesalahan :D

Setelah semua games selesai, Imron menyampaikan sepatah-dua patah kata untuk pembubaran panitia, dan harapannya untuk kedepan mau seperti apa. Intinya ya itu, semoga persaudaraan kita di kepanitiaan LFC jangan sampai memudar.. Aamiin...

Tak cukup sampai disitu, kami lalu naik lagi sampai ke puncak yang kedua. Rintangan untuk naik ke puncak juga cukup berat karena harus menaiki tangga dan melewati batu yang curam. Tapi pemandangan yang disuguhkan ketika kami sampai diatas benar-benar menghilangkan rasa lelah yang ada, seolah-olah ikut terbang bersama angin yang berhembus. Inilah, puncak. Puncak yang kita ibaratkan sebagai pelaksanaan LFC 2012. Berbagai jalan terjal yang kami lalui sebelum sampai ke puncak, mengingatkan akan setiap usaha, setiap pemikiran, setiap konsep, setiap hal yang kita usahakan untuk kesempurnaan pelaksanaan. Perjalanan awal yang diisi dengan banyak hal, entah itu senang, sedih, kecewa, marah, tawa, dan tangis. Tapi ketika sudah sampai di puncak, maka rasa yang pernah ada sebelumnya akan berganti dengan rasa bahagia. Kami benar-benar menikmati keberadaan kami disana. Meskipun diatas sana amat panas dan bisa mempercepat penghitaman kulit :D

Puas diatas, kami harus turun. Perjalanan turun pun jangan dikira akan mudah, kami melewati jalan yang berbeda dari jalan yang kami ambil ketika naik. Jadi, kami harus berjalan memutar sangat jauh. Namun, ketika sebuah hal yang menjemukan dilalui bersama orang-orang yang dapat membuat kita tersenyum dan tertawa, segalanya akan terasa lebih indah untuk dinikmati :) *Asik* Kamipun menemukan mushola, dan bergegas berganti pakaian lalu sholat Dzuhur. Pradeka, Figri dan Rasyid, Imron yang seluruh kepalanya terkena terigu pun keramas seadanya :D Filosofinya begini, sejauh apapun langkah kami, sejauh apapun usaha kami, tetap ingat Dia yang memberikan kami semua kesempatan terbaik untuk menjadi Panitia LFC 2012. Kesempatan yang tidak pernah bisa terulang lagi di tahun berikutnya, kesempatan yang bisa mempertemukan kami dalam sebuah keluarga yang bisa memberikan kami banyak pelajaran.

Setelah sholat, kami meneruskan perjalanan menuju tempat parkir. Total perjalanan 09.30 - 15.00. Lama sekali :D Selanjutnya kamipun turun untuk mampir ke rumah makan, karena cacing-cacing dan naga yang ada di perut kami akan berkembang biak 3x lebih cepat ketika kami lapar :D *ngarang*

Dan yang paling mengejutkan adalah ketika saya mengehtahui bahwa LPJ sudah jadi :D Senyum saya mengembang.... Rasanya kelegaan ini lengkap sudah :)

Nah, sekarang saatnya saya yang mengucapkan banyak terima kasih. Pertama untuk Allah swt yang memberikan kesempatan untuk saya ikut dalam kepanitiaan ini. Rekan-rekan yang dulu ngajak saya ambil formulir LFC di sekre HIMANIKA. Rekan-rekan panitia atas bantua dan kerja samanya yang sangat banyak, mohon maaf kalau selama kepanitiaan, aku suka ngambek, suka rewel, suka marah-marah :P. Kakak-kakak PH dan SC sebagai tempat berkonsultasi :D Terima kasih banyak.

Sampai jumpa di kepanitiaan berikutnya !

4 komentar:

  1. "...seseorg yg akhirny bs mncuri hati saya"

    setelah sblumnya gagal merampok hati seseorang kn? wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. urik banget iki komen e nganggo anonim -_-
    aku bukan perampok hati :/

    BalasHapus

Komentar dari: