7 Juni 2012

A Little Thing Called Love

Sebentar, sebelumnya saya akan sedikit mengutip beberapa paragraf yang pernah saya baca dari FP nya Mario Teguh.

"Cinta yang jauh dan tak pasti,
akan memasungmu dalam harapan yang kuat,
sambil membisikkan kecurigaan yang akut,
mengenai kesetiaannya..

Semakin engkau mencintainya,
semakin engkau membenci dirimu,
yang tak bisa membersihkan pikiranmu,
dari bayangan curiga yang membakar cemburumu

Apakah engkau sedang mengabaikan cinta
yang dekat dan lebih baik,
saat mengharap cinta di kejauhan
yang seteguh asap lilin ditengah badai?

Ingat ya,

Cinta memang akan hidup abadi,
tapi kemudaanmu cepat habis

- Mario Teguh"

Sebenarnya, ini sedikit mengusik hati saya. Setahun saya tinggal disini, banyak 'mereka' yang ibaratanya menjadi cinta yang terlihat dekat untuk saya. Saya menjalani setiap hari-hari saya dengan mereka yang ada di sekitar saya. Tapi, jatuh cinta bukan perkara mudah. Jatuh cinta itu, seperti yang sering sekali saya bilang, harus di waktu dan orang yang tepat :)

Karena itulah, terkadang mereka datang tapi tidak dengan ketepatan itu. Saya hanya mengikuti kemana hati saya ingin berjalan, dan berhenti. Saya juga tidak pernah mencoba mengabaikan siapapun di dekat saya, biarkan hati saya yang memilih dimana ia merasa tepat ada didalamnya. 

Dan suatu hal yang tidak pernah saya sangka sebelumnya adalah, hati saya menemukan kenyamanannya pada orang ini. Orang yang tidak pernah saya duga dan sangka bisa dipilih oleh hati saya.

Tapi saya tak lekas percaya, saya lalu ingin memastikan apakah memang benar ini saatnya. Saya tidak ingin kejadian sebelumnya kembali terulang dan pada akhirnya saya tahu bahwa dia bukan orang yang tepat. Kami tidak pernah tau kapan cerita ini dimulai. Kami seperti membiarkan perasaan ini mengalir tanpa adanya paksaan dari siapapun. Keyakinanku bertambah ketika orang ini, dalam dunia nyata, memberikan sebuah tanda bahwa orang ini tidak sedang main-main. Dan, tanpa membuang banyak waktu. Orang ini mendeklarasikan perasaannya kepadaku.

Tidak romantis. Tidak mewah. Tidak penuh dengan hal yang materialistis. Hanya beberapa kata, dan sekuntum bunga yang dibeli dari mbak-mbak yang lewat :p Tidak ada janji yang kami ucapkan disana, hanya  saja kami akan berusaha memberikan yang terbaik dibalik ketidaksempurnaan kami. 

"Aku sengaja kayak gini di awal, nggak pake apa-apa. Tapi aku pingin, ketika nanti kita berjalan, ada sesuatu yang spesial disana.." - Kamu

Aku tidak ingin mengabaikan cinta yang dekat dan datang di waktu yang tepat bersama orang yang tepat. Entah apa yang bisa membuat kami sama-sama yakin. Itu masih jadi pertanyaan sampai saat ini, tapi kami selalu menjawab bahwa yang kita jalani saat ini adalah hasil dari rasa terbiasa. Rasa ini mengalir sendiri. Tidak ada jawaban lain. Dan memang saya pun tidak pernah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan semacam ini.

Dan orang-orang disekitar kamipun tidak menyangka bagaimana ceritanya, saya, yang banyak dibicarakan dekat dengan si A dan si B, lalu orang ini yang dikabarkan dekat dengan si C bisa jadian ? Itulah misterinya. Aseek.

Selamat ya, buat kami. Semoga.. semoga.. semoga.........Sebetulnya, banyak yang ingin saya tulis, tetapi mungkin akan ditulis di tempat lain dan tidak akan menjadi konsumsi publik :)

Oiya, dan orang itu adalah..
*text has been removed*

3 komentar:

  1. cieeehhh...
    mbak ipeh udah nemuin pilihan hatinyaa....
    jaga kemurnian cinta kalian yaa...
    be carefull... :D

    BalasHapus
  2. eh ada yang baca loh :D hehe. iyaak, aamiin...

    BalasHapus
  3. cieh ah hanifah.... :))

    BalasHapus

Komentar dari: