Seperti aliran sungai, dimana kita tidak bisa menyentuh air yang sama dua kali, waktu pun demikian. Ia tidak bisa berhenti, apalagi berjalan mundur. Ia hanya menuruti perintah Tuhan untuk selalu bergerak maju. Manusia tidak akan pernah bisa mengulang waktu yang sama, dua kali. Tuhan hanya memberikan kesempatan, tapi di waktu yang lain, di momen yang lain. Sudah tentu rasanya pun pasti berbeda.
Sehari kemarin saya memiliki 6 agenda selepas dzuhur. Pertama, saya ingin bertemu Adit untuk membetulkan laptop saya yang sedikit bermasalah pasca penginstallan PES untuk pensi kemarin. Kedua, saya harus bertemu Irfan untuk membahas mengenai handphone saya yang masih di servis. Ketiga, saya harus ke Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk observasi tempat PI. Keempat, saya harus ke Ambarrukmo mengantarkan pesanan Budhe yang datang dari Banjarmasin. Kelima, saya diajak Annis, Akhi, Rahma ke FKY. Dan yang terakhir, saya diajak bertemu dengan Ulfi untuk sebuah urusan. Berhubung beberapa agenda, rencana waktunya bersamaan, akhirnya saya coba prioritaskan.
Karena saya harus ketemu Adit yang super sibuk, saya tidak jadi ikut ke FKY bersama teman-teman. Ketika saya sampai kampus, Adit sedang makan siang bersama beberapa teman. Saya tidak bisa menunggu terlalu lama karena akan pergi ke tempat PI bersama teman sekelompok. Jadi saya hanya mengabari Adit kalau laptop milik saya, saya letakkan di lokernya. Adit bilang, "iya". Oke, fix. Lantas saya mempersiapkan berkas ke tempat PI, Trinug menjemput Siti di kosnya (Mereka adalah partner PI saya selama dua bulan mendatang). Saya menemui Irfan untuk membahas HP saya di Limuny, 10 menit, selesai. Kemudian saya kembali ke PKM, dan ternyata observasi ke tempat PI harus ditunda karena beberapa hal. Saat itu, masih jam setengah 3. Padahal janjian bertemu Ulfi masih habis maghrib. Saya bingung mau ngapain lagi di PKM.. Pesanan Budhe rencananya mau saya berikan sebelum Maghrib. Akhirnya saya cuma di depan sekre, main gitar sampe maghrib dan sampe ngantuk. Duh, produktif nggak sih? T.T Habis itu Ulfi ngabarin kalau dia tidak bisa ke Jogja, berarti pertemuan kami juga harus di cancel. Adit juga belum kembali ke PKM karena setelah makan siang tadi, dia mampir kerumah Mbak Mega.
Yaudah, saya memutuskan untuk mengantarkan pesanan kerumah simbah dulu. Alhamdulillaaah dapet banyak rezeki :3
Sekembalinya ke kampus, ketemu dengan beberapa teman yang mau makan malam. Berhubung udah makan dirumah, saya cuma ikut minum aja daripada nggak punya teman, soalnya Adit belum datang. Jam 20.25, Adit baru datang ke sekre ._____________. Berhubung jam malam hima berlaku 5 menit lagi, akhirnya laptop saya di cek di tempat makan. Dan ternyata masalahnya terletak pada antivirus yang saya gunakan. Karena kemarin diinstall PES, patchnya bikin antivirusnya ngacak-ngacak sistem. Alhamdulillah sekarang udah bener :3 *makasih Adit*. Dan bonusnya adalah, Imron mau bantu benerin kaca helmku yang udah kendor banget dan bikin nggak nyaman... :D
Menunggu lama dan menghabiskan waktu tanpa produktivitas, apakah kamu kecewa, Han? Em....
Beberapa rencana memang gagal, berarti saya kehilangan kesempatan pada waktu yang ini. Ketika besok rencana tersebut dijalankan, rasanya pasti akan berbeda. Hanya saja, kita tidak pernah tau apakah menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk. Hadapi saja, dan lakukan yang terbaik. Tuhan itu pemberi kejutan paling mengejutkan. Saya tidak merasa perlu kecewa berlebihan mengahdapi kegagalan rencana yang seharusnya saya lakukan.
Hemh, *tarik nafas, buang* :)
pic from here
some people called it 'semua itu ada hikmahnya'
BalasHapus