Sepi Tanpa Kalian

Kita memang tidak akan pernah bisa mendapatkan semuanya secara sempurna. Akan selalu ada hal yang menurut kita kurang, dan karena itulah manusia disebut sebagai makhluk yang tidak pernah puas. Tapi kali ini aku bukan ingin menunjukkan ketidakbersyukuranku. Tapi aku cuma ingin menyampaikan apa yang agak sedikit mengganjal dalam hatiku.

Menurut tulisan-tulisan yang pernah aku baca, mereka bilang hidup ini adalah pilihan. Memilih, dan dipilih. Dari pilihan itu kita punya kesempatan apakah kita yang akan memilih atau kita yang dipilih. Semua punya konsekuensinya masing-masing. Kenapa hidup harus memilih? Kenapa harus dipilih? Kenapa tidak bisa semuanya berjalan seiring, selaras dan seirama? Kenapa harus ada yang didahulukan, diakhirkan, diajak, dan ditinggalkan?

Langsung saja. Aku merasa kehilangan teman-temanku. Entah apakah ini efek liburan atau memang salah satu dari kami ada yang menjauh. Kebersamaan di kelas akhir-akhir ini seperti tidak bernyawa, dan berjalan sendiri-sendiri. Aku sulit merangkul mereka. Aku sulit menjadi bagian dari tawa mereka. Aku seperti merasa, mereka menjauhiku. Aku cemburu mereka bisa tertawa bersama dengan acara yang mereka buat bersama. Apa aku yang terlalu sibuk? Kurasa tidak juga. Kadang, ketika aku ingin menyapa, respon yang mereka berikan tidak seperti yang aku inginkan. Apa hanya perasaanku saja? Apa aku pernah berbuat salah pada mereka? 

Aku rindu kita bisa tertawa bersama. Main-main di dunia nyata maupun dunia maya. Saling mengejek tentu saja hanya bercanda. Memenuhi setiap notifikasi jejaring sosial kita dengan lelucon yang tiada habisnya. Aku rindu semuanya kawan... Apa hanya aku yang merasa begini?

Bagaimana soal rencana kita ke Kali Kuning ? Belum terealisasi kan? Kapan? Aku menunggu ajakan kalian... :')

Aku ingin semuanya kembali seperti semula. Mungkin aku yang terlalu sensitif tapi inilah yang aku rasakan. Sepi tanpa kalian. Semoga masih banyak waktu dan kesempatan untuk kita kembali tertawa bersama ya :) Aku kangen...

#NowPlaying Ipank - Sahabat Kecil