Di postingan ini, aku akan ceritain step by step yang sudah aku lakukan di serangkaian kegiatan seleksi CPNS Kemenag 2024 hingga semalam (22/1) pengumuman final pasca sanggah sudah diumumkan.
Nggak akan ada cerita yang gimana-gimana, karena postingan ini murni ku bikin cuma buat share pengalaman aja biar suatu hari nanti bisa dibaca-baca lagi. Untuk postingan soal sisi lain dari keikutsertaanku di seleksi CPNS Kemenag 2024 ini akan ku tulis di postingan yang lain ya.
Semua berawal di menjelang akhir tahun lalu, kalau nggak keliru di bulan September. Kemenag merilis daftar sekolah yang membutuhkan formasi guru untuk berbagai mata pelajaran dengan lokasi penempatan di seluruh Indonesia. Aku awalnya ikut buka-buka, tapi belum berniat daftar karena masih berharap ada peluang di PPPK. Setelah cari informasi soal formasi, sampailah pada info bahwa di Kanwil DIY membutuhkan 10 formasi guru Ahli Pertama TIK.
Udah tu, sampai situ.
Singkatnya, karena peluang mendaftar di PPPK pada saat itu udah tertutup untukku yang guru SMK Swasta ini, aku memilih untuk ikut di seleksi CPNS Kemenag. Setelah cari wangsit dengan deep talk sama baba, dan dengan izin blio, aku ambil formasi di Kanwil DIY yang sebenernya jumlah kebutuhan formasinya jauh lebih sedikit dibanding provinsi lain.
Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, aku mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Waktu itu, jarak dari pengumuman seleksi administrasi ke pengumuman jadwal SKD kurang lebih satu bulan. Persiapan yang ku lakukan waktu itu adalah cari informasi soal bentuk soal SKD, belajar dari youtube, sampai ikutan try out untuk mengukur kecepatanku ngerjain semua soal sekaligus strategi supaya semua soal bisa terjawab. Waktu itu, aku ngerjain TKP duluan, baru TWK dan terakhir TIU.
Di hari H SKD, aku udah diwanti-wanti baba untuk datang jauh lebih awal dari waktu tes. Selain biar nggak terlambat, tapi supaya aku punya banyak spare waktu jika terjadi hal-hal diluar prediksi. Waktu itu aku terjadwal di sesi 3, dimana registrasi dimulai pukul 12.30. Aku udah sampai di lokasi tes sekitar jam 10.30. Apa yang kulakukan di sana? Aku cari tempat untuk duduk, baca-baca catatan, dan menyempatkan diri untuk mengisi perut karena kalau perutku kosong aku ga bakal bisa mikir. Sayangnya waktu registrasinya mepet banget ke adzan Dzuhur sampai aku harus buru-buru sholat dan menuju tempat registrasi.
Berhubung nggak bisa milih tempat duduk pada saat ujian, aku kebagian posisi di sebelahnya AC. Persis. Setelah kurang lebih 60 menit di'sauna' di bawah tenda untuk registrasi dan menunggu di ruang steril, badanku langsung dihajar suhu 18 derajat selama 100 menit sambil ngerjain soal. Hasilnya, besok harinya aku langsung demam.
Orang-orang bilang, TWK adalah maut. Buatku, TIU nya juga cukup maut. Bukan karena susah buanget, tapi lebih ke waktunya kurang kalau buat dipake mikir beneran.
Alhamdulillah hasil SKD yang ku peroleh cukup baik. Cukup melesat dari hasil try out yang kulakukan dan aku berfikir bahwa ini adalah awal yang baik. Aku cukup optimis bisa lanjut ke SKB.
Jarak pelaksanaan SKD dan SKB kurang lebih dua bulan. Sambil nunggu juknis SKB turun, aku bikin catetan-catetan materi buat belajar. Jujur aja, materi bidangnya buanyaaaak betul. Udah gitu, ternyata Kemenag ni juga suka ngajak bercanda. Jadwal ujian yang awalnya udah ciamik banget supaya di akhir tahun bisa tenang karena udah selesai ujian, harus berubah sampai beneran akhir tahun.
Jadi, SKB ini ada dua jenis. Yang pertama SKB CAT pakai komputer kayak SKD, yang satunya SKBT yang penilaiannya terdiri dari praktik kerja dan wawancara. Dari apa yang aku alami di SKB CAT, emang harus kesel sih sama yang bikin soal, wkwk. Karena susah banget dijawabnya. Susah banget karena gimana mau jawab, memahami soalnya aja pusing.
Dari skor maksimal 500 di SKB CAT, nilaiku 325. Udah cukup lah untuk bantu mendongkrak nilai yang aku peroleh sebelumnya di SKD. Setelah ini, aku nggak langsung persiapan Non-CAT karena waktu pelaksanaannya belum dirilis.
Setelah adanya perilisan waktu SKB Non-CAT, sesungguhnya aku bersyukur karena di sela-sela pelaksanaan tesnya itu aku masih bisa mudik ke Bogor. Jadwal SKB yang kuperoleh ada di tanggal 23 Desember 2024 pukul 16.00 dan 28 Desember 2024 pukul 16.00. Kebayang nggak sih ujian praktik dan wawancara di waktu se-sore itu?
Setelah itu aku mulai ngebut mempelajari berbagai materi tentang SKB Non-CAT. Di praktik kerja, ada indikator kemampuan berbahasa asing. Nah bahasa asingnya ada dua, yang satu bahasa Inggris, yang satunya bebas tapi kebanyakan diminta bahasa Arab. Untuk perkenalan pakai bahasa Inggris aku nggak menemukan kesulitan sih, nah buat yang bahasa Arab ini aku minta tolong ke bapak mertuaku untuk bikinin teks perkenalannya (blio cukup bisa bahasa Arab). Ternyata dibikin versi lengkap sampai ke pembukaan pembelajaran. Setelah aku minta versi lebih ringkasnya, aku langsung hafalkan.
Tanggal 23 Desember 2024, aku menuju tilok di MAN 3 Sleman setelah sholat dzuhur. Alhamdulillah proses registrasi dan antri masuk zoomnya sesuai dengan waktu yang tertulis di jadwal ujian. Ujian SKB Non-CAT yang pertama ini materinya praktik kerja dan wawancara keagamaan. Aku ditanya seputar persiapan pembelajaran dan juga diminta praktik membuka pembelajaran. Untuk wawancara keagamaannya perkenalan diri dengan dua bahasa, hafalan ayat, menulis arab dan wawancara lainnya soal kebiasaan ibadah. Nggak ada kesulitan berarti sih buatku, syukurnya semuanya bisa kujawab dengan baik dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Untuk persiapan wawancara moderasi beragama di tanggal 28 Desember 2024, aku banyak baca-baca referensi, baik itu dari buku saku keluaran Kemenag, internet, buku, sampai aku latihan wawancara sama ChatGPT. Hehe. Ternyata cukup works sih untuk melihat gimana bobot jawaban kita terhadap pertanyaan seputar moderasi beragama. Waktu pelaksanaan, Alhamdulillah selesai dalam 17 menit.
Karena tahapan ujian sudah selesai dilaksanakan semua, saatnya aku menunggu pengumuman hasilnya. Nggak berharap banyak, tapi selalu berharap yang terbaik. Saat instansi lain udah mulai rilis pengumuman, kemenag masih anteng aja. Bahkan ada jokes "Kemenag mah doa penutup, jadi paling terakhir". Hari-hari menunggu emang rasanya lamaa. Sampai tibalah tanggal 12 Januari 2025 sekitar jam 8 malam, Kemenag merilis pengumuman hasil seleksinya.
Saat itu aku cuma sama Acil di kamar, dan sebelum hasil pencarian namaku ditemukan, ibu mertuaku masuk kamar dan nanyain hasilnya. Ngga lama, namaku muncul di hasil pencarian. Alhamduillah hasilnya aku lolos seleksi. Ngga ada perasaan lain selain seneng, kaget, haru tapi mix sama sedih juga. Setelah pengumuman itu, masih ada masa sanggah, jadi keputusan finalnya akan muncul pada tanggal 22 Januari 2025.
Setelah pengumuman akhir pasca sanggah, Alhamdulillah nggak ada yang berubah dari hasil seleksinya. Aku menempati urutan teratas dari 10 formasi yang dibutuhkan. Kini saatnya bersiap untuk menyelesaikan rangkaian pemberkasan.
Untuk pemberkasan, Kemenag mensyaratkan adanya surat keterangan sehat jasmani, surat keterangan sehat rohani, bebas NAPZA dan SKCK (koreksi kalau ada yang kelewat ya). Surat keterangan sehat ku dapatkan dari RS Nyi Ageng Serang, Sentolo. Kenapa kok milih di sana? Ya, soalnya yang harganya paling terjangkau, dan lokasi yang searah dengan tempat kerjaku waktu itu. SKCK nya kubuat di layanan SKCK keliling. Ini juga termasuk hacks kalau nggak mau antri saat bikin SKCK.
Selanjutnya adalah masa penantian untuk menunggu waktu penyerahan SK CPNS. Kabar burung datang silih berganti. Dari Januari nggak ada kepastian, habis itu infonya akan diserahkan di bulan Maret, lalul diundur lagi jadi Oktober. Tapi pada akhirnya, SK CPNS diserahkan pada tanggal 5 Juni 2025. Lima bulan sejak pengumuman hasil. Dan informasi tentang satker tempat bekerja bisa dibaca di SK CPNS tersebut.
Dan hari ini (23/6) aku udah hampir 3 minggu berkantor di satker yang baru. Masih penyesuaian karena walupun sama-sama profesi guru di sekolah, tapi ada banyak hal yang berbeda. Gapapa, its okaaaay..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari: