Setelah lima bulan berlalu dari pengumuman bahwa aku lolos dalam seleksi CPNS.........
Tibalah di tanggal 2 Juni 2025, yang bertepatan dengan hari pertama Ujian Sekolah di SMK. Hari itu akan jadi hari yang patut dikenang karena akan menjadi hari terakhirku menjadi guru di SMK. Kuawali dengan mengawas ujian, mencetak surat resign dan menyampaikannya kepada Bapak Kepala Sekolah, mengawas lagi, dan berakhir dengan berpamitan kepada seluruh rekan kerja di SMK.
Ternyata, aku lulus dari tempatku pertama kali mengajar setelah menempuh waktu selama 9 tahun.
Sembilan tahun yang beberapa tahun pertamanya kulewati dengan menjadi guru yang 'cukup ngajar aja', alias bener-bener memisahkan antara kehidupan pribadiku dengan profesiku. Datang, nunggu masuk kelas, ngajar, selesai lalu pulang. Keadaan yang seperti itu membuat aku jarang banget ngobrol sama teman-teman yang lain. Ditambah aku termasuk orang yang kurang inisiatif kalau nggak akrab-akrab banget, jadi kalau nggak diajak ngobrol duluan, aku nggak akan ngajak ngobrol duluan. Orang-orang mengira aku pendiam, tapi lebih tepatnya cuma karena belum ngerasa perlu banyak omong aja.
Sampai akhirnya di tahun 2020, SMK harus mengikuti proses akreditasi sekolah. Aku mulai dilibatkan dan mulai punya banyak waktu untuk ngobrol sama teman-teman yang lain. Tapi ya cukup sampai di situ aja. Aku masih masuk kategori yang nggak banyak ngomong. Beres akreditasi sekolah, lanjut ke akreditasi perpustakaan, dimana waktu itu kebagian jatah digitalisasi sistem dan harus nginput ribuan buku ke sistem. Masih inget banget di kepalaku, tumpukan buku itu aku kerjain literally sendirian. Kulembur sampe sore waktu yang lain udah pada pulang, mulai dari ngukur buku, ngecek judul, pengarang, penerbit, input, nyetak label. Kalo dipikir-pikir, kok mau ya. Wkwk.
Di tahun 2021, ada satu turning point yang mengubah bagaimana aku menjalani hidupku di SMK. Waktu itu aku dapat mandat untuk jadi MC di acara sosialisasi SMK PK. Cuma via zoom sih. Tapi itu adalah hari pertama aku masuk, duduk, dan berinteraksi sama temen-temen di bengkel karena kegiatan PK ini yang punya gawe adalah temen-temen Otomotif. Mulai dari situ semakin banyak komunikasi sama temen-temen yang lain, terutama waktu harus nyiapin berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan PK.
Di pertengahan tahun 2021 aku resign dari MA tempatku mengajar. Tentunya dengan berbagai pertimbangan, mulai dari keberlangsungan status guru, pengembangan karir dan banyak hal lainnya. Jadilah aku cuma fokus di satu sekolah aja, yaitu di SMK. Dengan fokus yang udah nggak kebagi-bagi lagi, ternyata ada banyak kesempatan yang menghampiriku di 2021.
Salah satu kesempatan itu adalah aku didawuhi untuk menjadi staf waka Kurikulum. Kerjaannya adalah bikin jadwal pelajaran untuk pembelajaran online dan tatap muka terbatas (karena waktu itu masih jaman covid). Terus di akhir tahun pelajaran, berarti bulan Mei atau Juni gitu aku dikasih SK untuk jadi Plt. Kaprodi Teknik Jaringan Komputer. Sebuah jabatan plot twist karena kaprodi sebelumnya resign dan waktu itu secara administratif cuma aku yang bisa nggantiin.
Kesempatan lainnya datang saat Bapak Kepala memberikan surat tugas untuk mengikuti workshop Social Media Marketing selama satu pekan. Waktu itu aku udah hampir nolak karena yaaa kalau bisa buat yang lain yaudah yang lain aja. Tapi setelah lihat rundown, ternyata bukan acara kaleng-kaleng karena ilmunya bakal daging banget. Akhirnya diputuskan untuk berangkat dan ikut workshop bareng sama waka Humas, di acara kehumasan, saat aku di posisi sebagai staf Kurikulum. Agak maruk ternyata kalau diingat-ingat. Tapi...... follow up dari acara ini lah yang pada akhirnya menjadi satu-satunya alasan beratnya langkahku meninggalkan SMK.
Selepas workshop, sekolah kami diberi tugas untuk membetuk tim social media marketing di sekolah. Long story short, lahirlah SMM di bulan Oktober 2021. Sebuah tugas tambahan yang nggak pernah aku sesali karena semua hal di dalamnya kulakukan dengan passion dan rasa bahagia. Bikin konten video, jadi tukang foto, jadi desainer grafis, ngelola sosial media, bikin berita di website sekolah, bikin web ppdb, bikin web pengumuman kelulusan, kartu pelajar, semua bahan promosi ppdb (dan ada hitungan JP nya di honorarium). Nggak sedikit memang kerjaannya, tapi aku ngerjainnya bahagia. Lagipula aku nggak sendiri, ada teman-teman yang selalu menjadi tempat belajar. Meskipun udah beberapa kali ganti personil karena ndilalah tim SMM ini isinya guru-guru yang masih muda, jadi beberapa anggota yang keluar itu karena Alhamdulillah dapat kesempatan baru untuk mengajar di sekolah lain (at the end of the day, ternyata aku juga termasuk salah satunya).
Bulan November 2021, aku dipasrahi uang yang nggak sedikit, untuk membuat sebuah acara workshop. Ku survei penginapan, ku buat rundown acara, nyari narasumber, ku siapkan semua kebutuhan administrasinya, kubagi kerjaan ke temen-temen yang waktu itu juga satu sub kegiatan sama aku. Dan alhamdulillah, acara berlangsung lancar dan berkesan buanget. Gimana engga, waktu mau check in ternyata semua kamar belum siap, udah gitu ketambahan hujan deres, dan baru bisa check in sekitar jam 3 sore berakibat harus improvisasi rundown secara mendadak. Untungnya, semua tetap terlaksana dengan baik, dan bisa memfasilitasi temen-temen untuk punya hiburan di tengah sumpeknya kegiatan sekolah.
Di tahun 2022, secara tidak disangka, aku dapat kesempatan untuk ikut PPG Dalam Jabatan. Enam bulan menjalani hari berisi zoom, ngerjain LK, penghijauan LMS, zoom lagi, syuting video pembelajaran dengan segala dramanya, sampai ke UKIN dan Uji Pengetahuan. Dapat kampusnya juga di UNY, jadi dosen yang mengajar di kelas PPG adalah dosen yang ngajar aku di S1 dulu. Penuh nostalgia karena kalau di kelas kecil gitu ada beberapa dosen yang masih notice kalau aku dulu adalah mahasiswa yang beliau ajar.
Hari-hari selanjutnya kujalani seperti biasa, kali ini aku udah menjadi pribadi yang lebih terbuka. Mulai sering ngajak ngobrol duluan, udah berani ngajak temen-temen yang senior untuk bercanda, udah mulai nyaman deh sama kerjaannya. Rasanya, nggak terbayang kalau suatu hari harus meninggalkan semua rutinitas ini.
Kesempatan yang kudapat bukan cuma yang berpotensi bikin aku berkembang di SMK, tapi beberapa kali aku juga ikut dalam seleksi kepegawaian yang lebih serius. Tahun 2021 aku ikut seleksi CPNS, gagal di SKD. Tahun 2022 aku ikut seleksi BUMN, gagal di tes bahasa Inggris. 2022 juga ikut lagi CPNS, gagal di seleksi administrasi (Soalnya antara niat nggak niat karena formasinya bukan guru). 2023 dapat kesempatan ikut seleksi PPPK Guru dan gagal di perangkingan. Yah, belum rejeki aja. Atau ada hal yang belum kuselesaikan di SMK makanya aku harus selesaikan dulu.
Kembali ke tanggal 2 Juni 2025, selepas ngawas ujian, aku menuju ruang Bapak Kepala Sekolah untuk menyampaikan surat pengunduran diri. Beliau menitip pesan bahwa apa yang aku telah capai hari ini adalah impian banyak orang, maka dari itu aku harus melakukan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Singkat, tapi penuh makna.
Aku berpamitan juga kepada teman-teman di SMK. Di ruang guru,di bengkel, di lab komputer, di TU. Orang-orang yang selama ini ada di Senin-Jum'atku, dari pukul 7.00-15.00.
Tak akan pernah ku lupa,
Ketika di ambang putus asa
Kalian adalah orang-orang yang mengulurkan tangannya
Menghiburku dengan tingkah polahnya
Memastikan bahwa semuanya baik-baik saja
Sampai jumpa, entah itu dalam kesengajaan atau ketidaksengajaan berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari: