Beruntung aku tak mengabaikannya
Ternyata, sebuah tanda bahwa aku akan tetap duduk di depan layar bercahaya ini
Mereka bilang, YNWA
Aku masih mengeja kemana harus kujentikkan jari-jariku pada tuts keyboard
Atas, bawah
Menari tanpa irama dan kemudian hanya menjadi sebuah koreo tanpa makna
Kulirik kotak bersuaraku, senyap
Sepertinya ada yang sudah menyebrang mimpi di ujung timur sana
Nyaris tiga jam berlalu dan seru-seru itu masih berlari dihadapanku
Deretan angka dan huruf itu memanggil aku seraya berbisik pilu
Lekas, selesaikan aku dan pulau kapukmu akan membawamu melupakan segala rindu
Seharusnya aku bisa
Jika saja aku tak hanya berhadapan dengan layar bercahaya ini
Aku butuh manusia, dan beruntungnya
Deretan pojok kanan yang lumayan panjang itu menyala genit
Entah mengapa aku lebih tertarik untuk bebas pergi
Tanpa dibelenggu bermacam-macam kurungan yang membuat segalanya terasa rumit
Lebih nyaman seperti ini
Berimajinasi dan memproduseri drama hidup yang kucipta sendiri
Ah, masih ada enam jam lagi
Aku pandai.
Aku disekolahkan.
Seharusnya aku bisa.
Deadlineku jam 7.30 :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari: