23 Mei 2010

Terima Kasih, Jingga


aku tidak pernah menyangka bahwa bulan akan datang secepat ini, mentari akan tenggelam secepat ini, dan kebersamaan kita hari ini harus berakhir. semua guratan senyum dan gelak candamu, mungkin akan atau bahkan sudah kau lupakan saat ini. namun jangan pernah kau harap agar aku menghilangkan segalanya dari benakku. itu terlalu indah .. dan sulit untuk dibuat

terima kasih sudah memberi sedikit warna jingga pada sore yang hangat itu. aku mungkin tak terlalu bisa menjadi dia atau siapapun yang biasanya ada disekitarmu untuk kau ledek, tapi hari ini aku merasa bahwa sebenarnya kau -atau mungkin kita- tidak pernah memberikan batas untuk kita saling tertawa. mungkin selama ini aku yang terlalu canggung berdiri dekat denganmu dan bercrita semuanya

jika banyak orang disekitarmu yang bilang, bahwa kau ini tukang meledek. aku mau jadi bagian dari mereka, kalau memang dengan cara seperti itu, selaput batas yang selama ini membelenggu keterbukaan kita dapat terkoyak dan membuka jalan untuk memulai sesuatu dengan awal yang indah.

hahaha aku berlebihan ? kurasa tidak. karena kau tidak pernah merasakan bagaimana indahnya saat sebuah kepompong berubah menjadi seekor kupu-kupu. ya mungkin aku sedikit seperti itu.

yang jelas, sedikit jinggamu hari ini semakin membuka mataku sehingga aku tau siapa sebenarnya kau. aku yang berusaha menerima segala kekuranganmu. terima kasih , jingga.

ps : aku tidak akan pernah memberitahukan siapapun tentang itu, tenang saja :)

1 komentar:

Komentar dari: