Setahun kemarin sama sekali nggak nyentuh blog ini. Luar biasa memang tingkat kemageranku. Agak aneh juga karena biasanya tiap suntuk atau ngajarnya sambil nunggu anak-anak praktik di lab pasti kusempetin nulis di blog walaupun cuma curhat tipis-tipis.
2023 diawali dengan yudisium PPG Daljab yang Alhamdulillahnya bisa kuhadiri secara offline di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta. Perjuangan lulus PPG yang nggak se-sulit-itu, tapi juga nggak semudah itu. Aku cukup beruntung mengampu mapel yang antrian PPG Daljabnya nggak sebanyak mapel yang lain, jadi di pertengahan 2022 aku ujian, lolos dan langsung kuliah lagi selama 5 bulan. Bagi waktu sama kerjaan ngajar juga nggak terlalu keteteran, cuma deg-degan aja setiap mau PPL karena waktunya udah mepet banget pembagian raport.
Di tengah tahun 2023 bestie-ku resign dari sekolah. Sedih sih tapi kan life must go on. Cuma bisa berdo'a supaya apapun langkah yang dia tempuh selalu dilindungi Allah. Resign-nya bestie ku yang awalnya kupikir akan berjalan dengan mudah ternyata menyisakan prahara yang nggak ada udahnya (even sampai sekarang pun masih ada tuh praharanya). Dari yang awalnya respect sampai akhirnya eneg sendiri udah kulewatin. Long story short, sikap seseorang dalam menghadapi masalah memang nggak bisa dipandang dari usia.
2023 juga menjadi tahun dimana akhirnya baba lolos ujian PPPK dan dilantik jadi ASN. Sesuatu yang nggak pernah ada dalam bayanganku, tapi ini rejeki buat baba si-anak-penurut apa kata orang tua. Dan karena baba jadi ASN inilah aku yang tadinya nggak begitu berminat jadi mulai, "Wah, boleh juga nicccc!", hinggaaaaa...
Di akhir 2023 ada pembukaan PPPK Guru. Sebelum beneran bertarung di jalur tes CAT, aku lebih dulu bertarung dengan pikiranku. Ada penjegal dari dalam (ya tau lah ya kalau sekolah berbasis yayasan) yang mencoba berbagai cara agar tidak kehilangan banyak guru di penerimaan PPPK 2023 ini. Nggak semua guru honorer swasta mendapat kesempatan untuk mendaftar karena formasinya yang tidak tersedia. Aku cukup beruntung karena formasi untukku tersedia, jadilah aku resmi mendaftar. Bestie-ku bilang kalau aku harus sungguh-sungguh di tes ini karena ini adalah 'jalur keluar' yang membanggakan. Aku setuju. Aku belajar betul-betul, cari kisi-kisi dan meluangkan waktu untuk belajar. Salahku satu, aku kurang komunikasi dengan sesama pelamar P4. Ini efeknya ada ketika aku melaksanakan tes. Ternyata, apa yang aku pelajari sama sekali nggak ada yang keluar di ujian. Dari soal pertama udah nangis banget huaaaa, makin ke bawah makin nangis ngerjain soalnya. Konsentrasi buyar tapi aku tetap mencoba sebisanya. Selesai tes, hasilnya keluar. Udah pasrah deh apapun hasilnya.
Waktu hasil tes murni keluar, aku mencoba untuk mengurutkan sendiri dari nilai terbesar. Berdasarkan jumlah nilai (belum ada afirmasi serdik), aku ada di urutan ke 15 atau 16. Sebenernya di sini udah agak tentram, tapi kalau keputusan final belum terbit ya pasti masih ada perubahan. Puncaknya adalah di tanggal 22 Desember 2023, 5 menit sebelum keluar pintu rumah menuju ke stasiun. Notif smartphoneku berbunyi tanda ada pesan masuk.
"Peh, pengumumane saiki.."
Dengan terburu-buru (karena ngejar waktu berangkat ke stasiun juga), ku bukalah pengumumannya. Scroll, scroll, sampai akhirnya pegel dan memutuskan untuk menggunakan fitur 'search'. Dan, hasilnya... aku ada di urutan 26 sementara yang diterima dari P4 hanya 22.
Mendadak diem. Diem. Diem.
Sepanjang jalan ke stasiun dieeeem aja. Agak shock tapi kemudian 'yaudahlah'. Butuh waktu beberapa hari sampai akhirnya diri ini legowo dan mantep untuk bilang, 'besok kita coba lagi!'. Ekspektasiku tampaknya terlalu tinggi. Teman-teman di sekolah menganggap aku seolah pasti lolos. Ternyata malah jadi beban.
Hm, sejujurnya dari hati terdalam aku cuma minta diberikan hasil terbaik sih. Kalau memang hasilnya belum lolos, berarti sekolahku yang sekarang adalah tempat terbaik buatku. Tapi kalau kemarin aku lolos ya berarti waktuku telah habis dengannya. Halah malah Januari.
Akhir tahun 2023 ditutup dengan 9 hari sama bocil di Bogor. Baba ga ikut karena ASN baru belum bisa ambil cuti sebelum setahun sejak dikasih SK. Ini juga yang bikin aku harus jaga mood biar mood bocil juga bagus.
Setiap tahun selalu ada ups and downs-nya.
Harapanku di tahun 2024 ini adalah...
Semoga hidup ini
Kulalui dengan hati
Yang seterang bintang-bintang
Indah bertaburan
Tanpa kecewa, amarah, prasangka
Dan semoga selalu
Kujalani perintahMu
Tuhan, bimbinglah diriku
Penuh kasih
Yang Maha Pengasih
Do'aku selalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari: