9 Agustus 2017

Mengurus Mutasi Kependudukan Antar Provinsi

Halo pembaca!

Belakangan jarang nulis. Maafkan ya. Nggak bisa dipungkiri, semangat nulis itu kadang-kadang sirna seiring dengan kesibukan dan kemalasan yang bertambah. Tiap hari tetep nulis sih, Cuma nulis pesan di whatsapp, sosmed, atau nulis administrasi guru dan materi pelajaran buat ngajar. Kalau nulis 'curhatan' udah lama enggak. Mudah-mudahan ada yang kangen ya, jadinya pas tulisan ini dipost nanti, udah ada yang nunggu buat baca. #yangPentingPDdulu

Kali ini gue akan bercerita mengenai pengalaman gue dalam mengurus mutasi kependudukan antar provinsi di tahun 2017 ini. Pindahnya dari provinsi Jawa Barat ke provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenapa pindah, Peh? Ya, gue pindah karena ada suatu dan lain hal yang mengharuskan gue memiliki KTP di kabupaten Kulon Progo. Berartiiiii, dengan hati yang lumayan berat, gue harus berlepas diri dari KK milik Ayah gue untuk pindah jadi warga Kulon Progo.

Karena gue nggak berpengalaman sama sekali dalam mutasi kependudukan, gue akhirnya googling dulu. Baca sana-sini, banyak informasi, tapi lebih banyak kurang jelasnya. Nah, mudah-mudahan apa yang gue tulis ini bisa bermanfaat buat kalian yang mau ngurus mutasi kependudukan, khususnya dari kabupaten Bogor ke kabupaten Kulon Progo.


Di Kabupaten Asal

Kalian harus mengurus pindah pergi di kabupaten asal. Pas bagian pindah pergi ini gue nggak ngurus sendiri sih karena gue kerja di Jogja. Jadilah bagian pindah pergi ini diurus sama Ayah dan Adik gue. Yang perlu gue siapkan cuma KTP Asli, Fotokopi KTP dari KK yang akan dituju (buat cek alamat tujuannya) dan surat kuasa. Gue perlu bikin surat kuasa karena gue nggak bisa ngurusin sendiri sehingga harus diwakili Adik gue yang bakal ngurusin pencabutan berkasnya. Surat kuasa gue tulis tangan di kertas folio bergaris, kemudian dibubuhi materai 6000. Sebenernya nggak harus tulis tangan sih... Bebas aja.

Selanjutnya minta surat pengantar dari RT dan RW untuk dibawa ke Kelurahan. Karena yang ngurusin Adik gue, gue nggak begitu tau alurnya seperti apa. Yang jelas, ketika sampai di kelurahan, proses pencabutan berkas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) kabupaten itu bisa dilakukan sama orang kelurahan. Informasi dari Adik gue, buat cabut berkas dan bikin KK baru (tanpa nama gue) itu butuh waktu satu minggu. Berkas gue akhirnya dicabutkan sama orang kelurahan. Sayangnya, masih perlu bayar Rp. 150.000 tanpa dikasih nota.

Ternyata, 3 hari kemudian suratnya jadi (Masukin berkas senin, kamis udah bisa diambil). Kemudian dikirimlah surat itu ke Jogja. Sekarang, kirim dokumen secara kilat bisa pakai berbagai macam ekspedisi kok. Kemaren gue pake YES nya JNE #bukanEndorse. Alhamdulillah berkas sampai di Jogja tanpa nyasar dan tanpa ada cacat.

Di Kabupaten Tujuan

Setelah berkas sampai, kalian harus mulai ngurusin proses pindah datang di kabupaten tujuan. Kalian harus dateng ke Dindukcapil kabupaten. Karena gue pindah ke Kabupaten Kulon Progo, maka gue harus ke kantor Dindukcapilnya di Wates. Meskipun jam kerja kantor sampai 15.45, kalian perlu datang sebelum penyerahan berkas ditutup jam 14.00. Yang perlu disiapkan dan dibawa adalah


  1. Surat pengantar dari kabupaten asal (ada 2 lembar)
  2. Fotokopi akte kelahiran
  3. Fotokopi KK yang akan ditumpangi
  4. KTP Asli daerah asal (Kalau nggak ditarik)
  5. Fotokopi ijazah terakhir
  6. Foto berwarna terbaru ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar

Jangan lupa dimasukan ke map atau dikasih paper clip supaya nggak berceceran. Begitu masuk ke kantor Dindukcapil Kulon Progo, kalian bisa ambil nomor urut antrian untuk mengurus pindah datang. Nanti kalian akan diminta buat ngisi satu berkas sambil ngecek kelengkapan yang kalian bawa. Setelah berkas lengkap dan selesai diverifikasi, kalian bakal diminta untuk fotokopi berkas tersebut jadi 3 rangkap. Rangkap pertama buat Dindukcapil Kabupaten, rangkap kedua buat Padukuhan tujuan, rangkap ketiga buat kelurahan tujuan, dan rangkap terakhir yang isinya dokumen2 asli itu buat kecamatan tujuan. Berkas itulah yang nanti bakal dipakai untuk bikin KTP dan KK.

Berhubung KTP asli dari daerah asal udah ditarik, gue harus bikin surat pernyataan dengan dibubuhi materai 6000 sebagai pengganti KTP. Tapi tetep ada fotokopinya. Jadi, sebelum ngurus berkas pindah, KTP asli kalian lebih baik difotokopi beberapa lembar ya gaes. Daripada repot nantinya.

Urusan di Dindukcapil Kulon Progo selesai dalam waktu kurang lebih 45 menit dan tanpa ada pungli sama sekali. Horeeeeeeeey!

Ngasih Berkas Pertama ke Padukuhan

Langkah selanjutnya adalah kalian harus ke padukuhan tujuan kalian. Bawa berkas yang dibutuhkan, dan jangan lupa dikasih ke Pak Dukuh. Nanti Pak Dukuh bakalan ngasih surat pengantar yang dipakai untuk  bikin KTP dan KK. 

Ngasih Berkas Kedua ke Kelurahan

Surat pengantar dari Pak Dukuh langsung dibawa ke Kelurahan ya. Terus nanti kalian bisa langsung ke kelurahan. Di kelurahan tujuan, berkas dan surat pengantarnya diberikan ke petugas. Nanti petugas bakal nyatet data orang yang mau pindah ke buku registrasi KK dan KTP di kelurahan tersebut. Nanti petugas akan ngasih surat pengantar untuk pembuatan KTP dan KK yang mesti diserahkan ke kecamatan tujuan. Waktu yang dihabiskan di kantor kelurahan kurang lebih 20 menit.

Ngasih Berkas Ketiga (berkas Asli) ke Kecamatan

Setelah urusan selesai di kelurahan, kalian bisa langsung menuju tahap akhir di kantor kecamatan. Di kantor kecamatan, kalian serahkan berkas dan surat pengantar yang didapan dari kelurahan tadi. Nunggu kurang lebih 20 menitan juga sambil verifikasi data di KK, sambil ditanya-tanya juga sama petugas kecamatan, sambil dikepo-kepoin. Oiya, pastikan data yang mau dicetak di KK nggak ada yang salah ya gengs! Kemaren gue sempet rada keder karena ada data yang salah. Alhamdulillah ternyata data yang salah bisa diganti di kantor kecamatan. Jadi nggak perlu balik lagi ke kantor kelurahan.

Habis itu, jadi deh KK baru dan (pengganti) KTP. Karena gue udah pernah rekam data eKTP, jadinya tinggal ngambil data yang udah ada. Sedangkan KK barunya bisa diambil di kantor kecamatan, tapi waktunya pengambilannya lumayan lama. Kalau mau lebih cepet, KKnya bisa dibawa sendiri ke kantor Dindukcapil kabupaten dan dimintakan tanda tangan senidiri ke kepala Dindukcapil. Sebenernya ini buat orang yang selo aja sih. Berhubung sebenernya gue nggak selo-selo banget, tapi butuh KK nya cepet, jadinya gue lebih milih untuk cari tanda tangannya langsung ke Dindukcapil kabupaten.

Oiya, satu hal yang menjadi keprihatinan buat gue adalah, KTP elektronik yang bahannya nggak tau bakal tersedia kapan. Jadinya gue Cuma dikasih selembar kertas yang isinya surat keterangan. Karena bentuknya surat dan segede kertas A4, nggak bisa dong masuk ke dompet. Akhirnya ya gue tinggal aja di rumah nggak pernah dibawa. Udah gitu kalau mau dipakai buat suatu keperluan harus dilegalisir dulu. Jan -_- 

Dan sekarang gue udah resmi jadi penduduk di Kabupaten Kulon Progo. Yeeeeey~ Sebenernya sama aja sih, nggak ada rasa-rasa gimana gitu. Terlepas dari ada instansi yang pegawainya hari itu datang agak telat, gue bersyukur aja alurnya mudah dan pelayannya ramah. Mudah-mudahan selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Itu tadi sekelumit cerita gue tentang proses mutasi kependudukan antar provinsi yang barusan aja gue alami. Semoga bisa menjadi bahan referensi buat kalian yang punya permasalahan sama dengan gue.

Babay!

2 komentar:

  1. 1.Maksud pak Dukuh apa mas.... sblm ke kelurahan ke dukuh dulu?
    2.kalau bukin KK sendiri & gak nempel di KK org lain.. bisa gk? Cranya?
    Makasih mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Dukuh itu kalau di daerah Jateng/Jogja itu terdiri dari beberapa RW, dan di bawah kelurahan. Kalau tidak ada padukuhan, berarti sebelum kelurahan itu RT dan RW

      2. Sepertinya bisa mas. Tapi prosedurnya kurang tahu. Yang jelas sepertinya harus ada alamat tinggal terlebih dahulu di tempat yang baru.

      Hapus

Komentar dari: