Seekor kunang-kunang hanya bisa menyalakan ekornya semalaman, esok-pagi, saat matahari datang menerpa hutan kecil ini, lampu kunang-kunang itu akan padam selamanya. Mati. Pergi. Tetapi mereka tidak pernah mengeluh atas takdir yang sesingkat itu. Mereka tidak pernah menangis atas nasib sependek itu. Malam ini, meski mereka tahu besok akan pergi, mereka tetap riang terbang menghiasi hutan. Menyalakan lampu. Memberi terang disekitarnya.
Kalian lihat lilin-lilin merah yang dinyalakan Om Lian di resor. Indah. Cahaya kerlap-kerlip. Lilin itu membakar tubuhnya sendiri untuk mengeluarkan cahaya. Begitulah kehidupan. Kita mengorbankan diri kita untuk sesuatu yang lebih indah. Menerangi sekitar tanpa peduli kalau itu menyakiti kita. Lilin ini hanya hidup semalam, lantas setelah seluruh batangnya habis, nyalannya akan padam. Selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dari: