3 September 2012

Motivasi 2 Jam

Huwaaaaah, halo halo para pembaca yang entah sebenarnya ada atau enggak. Awal postingan ini kelihatannya agak aneh yak, semacam nggak jelas. Tapi biarlah, ini masih sebagian luapan perasaan malam ini setelah berkumpul dengan orang-orang hebat yang menginspirasi.

Jadi, petang ini, kami para staff dari masing-masing sie diundang oleh sie acara dalam rapat koordinasi untuk makrab di KPLT lantai 1. Aaaaak, sebenernya ada yang tidak mengenakkan yaitu saya datang terlambat 27 menit dari undangan yang disebarkan. Memang, meskipun acaranya belum dimulai, tetapi tetap saja ada perasaan tidak enak jika terlambat datang :3

Mas Cahyo, Adit, Divien, Silmi, Ratna, Siti


Sampai di lokasi, keadaannya masih sepi sekali. Sebenarnya saya tidak heran karena memang saya pun belum pernah melihat di kepanitiaan ini, jumlah panitia yang hadir nyaris semuanya #freePukPuk (Berhubung pada saat yang sama, temen-temen koor juga rapat di lokasi berbeda). Akhirnya setelah beberapa saat, acarapun dimulai. Tetapi, Adit (koordinator sie Acara yang semalam mengundang rapat) mengatakan bahwa kali ini bukanlah rapat koordinasi, melainkan forum untuk sharing dan berbagi cerita dari apa yang teman-teman panitia rasakan. Pada kesempatan kali ini, saya dan teman-teman dibersamai juga oleh Mas Cahyo yang diundang untuk berbagi pengalaman sekaligus memberikan motivasi untuk saya dan teman-teman. Saya merasa cukup senang karena, pertama, saya kembali bertemu dengan teman satu sie saya yang sudah lama pulang dari kampung halamannya, dan yang kedua, sudah dapat diapstikan malam ini saya akan mendapatkan banyak motivasi dari Mas Cahyo.

Forum dibuka oleh Adit dan selanjutnya Mas Cahyo pun bercerita mengenai pengalamannya ketika mengikuti organisasi di HIMA jurusan, terlebih ketika menjadi panitia di Makrab. Banyak hal yang beliau ceritakan kepada saya dan teman-teman. Tentang bagaimana beliau menjadi koordinator perkap, dengan 8 anak buah. Tentang bagaimana hambatan yang beliau hadapi dan cara menyikapinya. Tentang bagaimana tim mereka bekerja saat itu. Saya dan teman-teman memperhatikan apa yang disampaikan Mas Cahyo dengan serius, dan bersiap mencuri ilmu yang disampaikan oleh Mas Cahyo.

Setelah Mas Cahyo banyak bercerita, Adit membuka sesi 'curhat', sharing dan tanya jawab. Pertama, Adit yang mulai bertanya, tentang.... Eh kok aku lupa .______. (Serius ini mendadak lupa Adit tanya apa, someone please help me :O). Selanjutnya, pertanyaan dari Silmi mengenai kejenuhan yang dilanda oleh seseorang dalam sebuah kepanitiaan. Dimana ada muncul titik jenuh, rasa bosan, malas dan bahkan ingin mundur dari kepanitiaan. Mas Cahyo menjawab, bahwa rasa jenuh itu manusiawi, justru jika manusia tidak merasa jenuh, itulah yang aneh. Ketika kita mulai merasa jenuh, berhentilah sejenak. Bacalah buku yang mengisnpirasi, bacalah buku yang dapat membuka pikiranmu. Lalu, sugestikan kedalam diri sendiri dengan kata-kata atau kalimat yang positif. Hal ini serupa dengan percobaan yang dilakukan seorang profesor terhadap segelas air yang diberikan kata-kata positif, maka kristal airnya akan menjadi sangat indah. Sebaliknya jika segelas air itu diberikan kata-kata yang buruk dan jelek, maka kristal airnya pun menjadi sangat buruk. Selanjutnya, pererat silaturahmi terutama kepada orang yang lebih tua, karena kita bisa sekaligus sharing dan juga bisa mendapatkan masukan dan saran. Kata Mas Cahyo, "kalo bisa malah jangan ke temen sebaya, nanti malah jadi nggosip" Hehehe :D

Selanjutnya, saya memberanikan diri untuk bertanya. Singkat saja, bagaimana menumbuhkan keyakinan bahwa acara yang sudah dikonsep selama ini akan berjalan sesuai rencana dan diberikan kelancaran, padahal jumlah panitianya benar-benar jauh dari maksimal? Beliau menjawab, bahwa keyakinan merupakan kekuatan terbesar yang kita miliki. Dengan jumlah panitia berapapun, ketika kita sudah memiliki keyakinan dan rasa saling percaya yang kuat, serta diiringi dengan gotong royong maka Insya Allah acara yang kita sudah rencanakan akan sukses. Berani untuk datang dan berkontribusi dalam sebuah kepanitiaan itu, jangan berharap mendapatkan banyak hal, tapi berfikirlah untuk memberi sebanyak-banyaknya yang bermanfaat bagi orang lain. Selanjutnya, jangan lupa untuk meminta do'a restu dari kedua orang tua kita. Setelah itu, samakan kembali visi dan misi untuk mencapai tujuan di awal kepanitiaan ini. Terakhir, yakinlah! Yakinlah untuk sukses!

Pertanyaan selanjutnya, datang dari Suratno. Tentang, peranan senior maupun junior dalam sebuah organisasi maupun dalam status yang sama sebagai anggota masyarakat atau kehidupan sehari-hari itu seharusnya bagaimana? Beliau menjawab, peranan ditempatkan sesuai dengan porsinya, bertindaklah seprofesional mungkin sesuai dengan posisinya. Bagaimana harus bersikap ketika di dalam organisasi atau sebuah forum, maupun ketika berada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita masih merasa ada sekat atau dinding yang membatasi, mungkin itu karena masih ada rasa dengki dalam hati kita. Dengan mengikuti organisasi ataupun sebuah forum, kita akan bertemu dengan orang-orang banyak. Entah itu yang lebih muda, maupun yang lebih tua daripada kita. Sebaiknya kita memang mampu bersikap sesuai dengan posisi dan peranan kita masing-masing. Ketika di dalam forum harus serius ya seriuslah, tapi jika diluar forum silakan lakukan apapun asalkan masih dalam tahap yang wajar. Dan yang harus diperlukan adalah rasa saling menghargai antara junior dengan senior maupun sebaliknya. Ketika memang terjadi gesekan antara keduanya, silakan saling mengingatkan dan kalau bisa diharapkan yang mengingatkan itu dari orang ketiga (Se'nangkep'nya saya, orang ketiga disini dimaksudkan agar suasana berjalan netral dan tidak berat sebelah, hehe).

Dan pertanyaan terakhir, dari Rochmad. Bagaimana jika ada panitia yang ingin keluar karena alasan ekonomi tetapi dia memang sangat dibutuhkan dalam kepanitiaan itu? Itulah, ketika kita bisa membantu, bantulah dia. Misalkan minta dijemput ketika akan rapat, silakan dijemput. Setiap orang dalam kepanitiaan, menurut saya sangatlah penting. Karena sebuah kepanitiaan, tanpa adanya orang-orang hebat yang sama-sama memulai semuanya dari awal, tidak akan terasa nikmat jika yang tersisa hanya tinggal sedikit pada akhirnya. Tetapi, menurut mas Cahyo, ketika dalam sebuah tim masih ada yang 'leha-leha' dan sulit untuk diingatkan, dan itu berpengaruh kepada panitia yang lain, jangan segan ditegur, kalau perlu dikeluarkan. Sama seperti anggota tubuh yang memang sakit dan perlu untuk diamputasi. (Yak, paham kan maksudnya? :)).

Kepanitiaan ini akan mencapai eksekusinya 4 hari lagi. Saatnya menampar diri sendiri, sejauh manakah persiapan yang sudah kita lakukan? Saya pribadi akan menjawab dalam hati :) Kita bisa, kawan. Kita bisa, tentu saja dengan langkah konkrit yang akan kita lakukan. Jangan tunda lagi, lakukan sekarang. 

Dan untuk kedepannya, Mas Cahyo tadi juga sempat menyebutkan beberapa judul buku yang menurut saya pasti bisa menginspirasi. Baik itu buku dari Jamil Azzaini (Kalo nggak salah), lalu ada beberapa lagi yang disebutkan. Menurut saya, tidak salah jika kita membaca itu. Oiya, buat juga proposal hidup kita. Tulis setiap keinginan-keingin kita disana sebagai pandangan bahwa kita juga memiliki rencana atas diri kita, mau dibawa kemanakah diri kita ini?

Jadikan makrab sebagai cerminan untuk kepantasan kesuksesan di masa depan! Pesan Mas Cahyo, tetap semangat! Persiapkan dengan baik! Fokus! Maksimalkan energi! Mulailah dari yang terdekat, dan mulailah dari diri sendiri. Kita berbuat baik bukan karena kita dipuji, dan kita berhenti berbuat baik bukan karena kita di maki. Dan terakhir, JANGAN LUPAKAN ALLAH :)

Waaaah, kalo dibaca lagi, serius banget sepertinya. Ya, inilah memang. Ini yang saya dapatkan malam ini. Sebenarnya bukan ingin banyak berkata tanpa action, tapi semoga tulisan ini bisa menginspirasi siapapun yang membacanya. Saya memang bukan orang yang sempurna, tapi saya akan berusaha menjadi lebih baik.

3 komentar:

Komentar dari: