12 April 2010

Menangislah


pernah kan kalian menangis ?
saat kalian terluka,
saat kalian bahagia,
saat kalian sedang rindu pada seseorang,
saat tangan kalian teriris pisau,
saat kalian terjepit pintu,
saat kalian dalam masalah,
saat kalian dalam bahaya,
saat seseorang pergi meninggalkan kalian,
saat kalian merasa dunia menjauhi kalian ..
aku lupa kapan terkahir kalinya aku menangis untuk hal yang penting. ya, maksudnya tangisan kebahagiaan, tangisan karena aku hebat, berprestasi, tangisan karena mungkin aku pernah menyakiti hati kedua orang tuaku. yang lebih sering adalah, aku menangis untuk hal yang sebetulnya sia-sia. tapi semalam, aku merasa apa yang selama ini aku pendam, keluar dengan sendirinya dalam wujud tangisan.
aku mengerti , masalah tidak akan selesai hanya dengan menangis. aku paham itu. akupun selama ini berusaha untuk tidak menangis. tapi mungkin dengan menangis, aku agak sedikit lega.
mungkin akhir-akhir ini ada banyak hal yang seharusnya membuat aku selalu menangis. tapi aku masih cukup kuat untuk menahan itu semua, sampai akhirnya ada seseorang yang mampu menjebol air mataku. menjebol segala pertahananku.
kutumpahkan air mata itu selama perjalanan cibinong-gn.putri malam itu. aku sudah melupakan maalah dengan seseorang yang telah membuatku menangis malam itu. tapi ribuan masalah yang sudah tertumpuk selama ini, mampu membuat tangisanku mnjadi lebih deras dan menjadi. aku tak bisa berhenti. air mataku berjatuhan diatas kertas tisu. jangan kira aku tak berusaha menghapusnya. itu terlalu sulit saat itu.
ketika aku sedang menangis, aku yakin emosiku sering tak terkontrol. aku berharap ada yang mengerti bahwa aku tak ingin diganggu oleh kata-kata candaan yang menurut mereka lucu. aku hanya terdiam di kamar. tangisku terhenti sejenak malam itu. ibuku memanggil. mendengar suaranya aku menjadi agak sedikit tenang.
"mbak , makan dulu gih. udah dibeliin juga.."
aku hanya menjawab "iya bu" . akupun teringat, jika nanti aku pergi jauh untuk menuntut ilmu tanpanya, siapa yang akan menenangkan aku? siapa yang akan membelai rambutku saat aku menangis? siapa yang akan berkata "semuanya kan baik-baik saja" ? ah, emosiku terlalu membuat anganku pergi jauh kemana-mana.
aku diingatkan ibu bahwa aku belum sholat isya. Astaghfirullah, aku terhenyak. aku punya tempat untuk bercerita segalanya. aku punya tempat untuk menangis sekeras-kerasnya. ibu berkata "kalau sekarang kamu capek, pasang alarm aja Han sekalian sholat tahajud nanti" , tapi kupikir , mungkin aku tidak akan terbangun untuk tahajud malam dengan kondisiku seperti ini. mataku bengkak. rasanya untuk membuka matapun sulit. akhirnya kuuuskan untuk Sholat Isya saja. aku sadar Allah cemburu melihatku terlalu melupakanNya, aku terlalu sibuk dengan duniawiku saja. tapi seorang temanku malam itu mengatakan "manusia itu punya nafsu , Han. yang penting lo bisa mengendalikannya".
kuambil air wudhu, kulaksanakan 8 sujud malam itu. dan kusudahi dengan tangisan yang luar biasa lagi, dan kutuntaskan semua ceritaku padaNya. tak lupa aku pun mendoaan semua orang yang kusayangi :)
aku mencoba untuk tidur, meskipun mata ini terasa berat kubuka tapi rasa kantuk tak kunjung datang padaku. hingga akhirnya sekitar pukul 23.00 aku tertidur. satu yang kuharap malam itu, semoga besok pagi mataku tak bengkak.
sayangnya, pagi itu aku harus terbangun dengan mata yang bengkak. sangat bengkak. mana aku harus menjadi petugas upacara. aku ditanya oleh temanku, kubilang saja "berantem sama adik, dia ngeselin, tapi gw yang kalah. akhirnya gw nangis" memang iya, tapi ada masalah lain yang mungkin tidak bisa aku jelaskan.
aku duduk disebuah kursi, mencoba menghafal naskah drama tapi rasanya begitu sulit. tiba-tiba salah seorang temanku berkata "gaya lu han segala nangis!". aku sangat sebal ! dia tidak mengerti perasaanku, makanya dia bisa bilang seperti itu. tapi yang bisa mengerti diriku, ya cuma aku.
untunglah, hari ini semuanya bisa diselesaikan satu persatu. aku sangat senang semuanya sudah berjalan normal kembali. Allah mengabulkan doaku :) terima kasih ya Allah. jangan buat aku menangis karena dunia menjauhiku ya Allah :)
amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dari: