31 Juli 2013

Mengenal Diri Sendiri


Dalam sebuah sesi, dimana seseorang diminta untuk menjelaskan mengenai dirinya sendiri.
"Anda itu orangnya seperti apa?"
"Saya itu....... Emm...... Emm........"
Lamaa sekali kalau suruh menilai diri sendiri. Biasanya sih yang disebut bakalan yang jelek-jelek. Iya nggak? Padahal ketika seseorang diminta untuk menilai orang lain, maka biasanya pula yang disebut adalah hal-hal baiknya. Kecuali dalam sesi tersebut ada perintah, katakan sejujurnya, baik dan buruknya.

Itulah sebabnya mengapa kita lebih sering untuk mendengar opini orang lain tentang diri kita. Istilahnya, dievaluasi oleh orang lain akan lebih baik. Memang. Karena dengan hanya menilai diri sendiri dari kacamata pribadi, kita hanya akan melihat sebatas apa yang kita lihat. Sebatas apa yang kita rasakan. Jika itu jelek maka kita akan menganggap diri kita jelek, jika itu baik maka kita akan menganggap diri kita baik.

Untuk itu kita butuh orang lain. Butuh kacamata lain. Butuh pendapat lain diluar pendapat kita sendiri. Dengan mendengar pendapat dari orang lain, kita membuka pandangan kita lebih luas. Tidak hanya melihat apa yang kita lihat, tetapi juga mendengar apa yang orang lain katakan. Jadi lebih bisa mengevaluasi diri demi kebaikan diri sendiri maupun orang lain disekitar kita. Dengan mendengarkan pendapat dari orang lain tentang diri kita, membuat kita belajar bagaimana caranya untuk tidak egois.

Tapi sudahkah kita mengenal diri kita sendiri lebih dalam? Sudahkah kita benar-benar memahami, apa yang sesungguhnya kita inginkan?

Yang tau apa yang diri kita mau ya bukan orang lain, tapi diri kita sendiri. Mendengar pendapat orang lain memang perlu, tapi bukan berarti tidak memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk menilai. Kita hidup dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, seharusnya kita bisa mengetahui seperti apa diri kita. Apa kebiasaan kita. Apa yang membuat kita senang. Apa yang membuat kita sedih. Apa yang membuat kita marah. Dan bagaimana selama ini kita menghadapi semuanya.

Kemudian saya berkaca pada diri saya sendiri, sudah sejauh apa saya mengenal diri saya sendiri?

Saya mungkin seseorang yang pada suatu waktu bisa jadi sangat disiplin dalam hal ketepatan waktu, tetapi dalam suatu waktu saya bisa menjadi seseorang yang bisa dibilang pemalas soal ketepatan mengerjakan tugas. Soal ketepatan waktu, teman-teman saya sampai hafal kalau saya bukan tipe jam karet. Kemudian, saya ini orangnya cerewet. Nggak bakalan bisa disuruh diem lebih dari satu jam, bisa-bisa saya langsung pusing. Tapi dalam suatu waktu saya bisa menggunakan kecerewetan saya itu untuk membagikan pengalaman yang pernah saya alami, dalam bentuk ucapan maupun tulisan. Harapannya ya semoga bisa mejadi inspirasi untuk siapapun yang mendengar atau membacanya. Terus, saya masih ngerasa saya seneng nyinyirin orang. Terutama kepada orang yang udah bikin 'nggak sreg'. Tau sih kalo itu jelek, saya pengen ngubah.

Tapi harus merubah kebiasaan jelek itu darimana?

Dari hal kecil. Dari diri sendiri. Dari sekarang.
Teorinya sih gitu. Saya sering dikomentarin soal penyinyiran saya terhadap orang lain. Saya pribadi pun paham kalau itu nggak baik, saya udah berusaha nahan tapi tetep aja keluar. Apakah itu tandanya saya belum kenal diri saya sendiri?

Saya tipe yang suka selftalk. Artinya ketika saya ingin menasihati orang lain, saya kembalikan itu semua ke diri saya. Sudahkah saya lebih baik daripada orang lain yang ingin saya nasihati? Bukan sok tua atau sok tau, tapi saya cuma pengen memperbaiki apa yang sekiranya masih kurang baik. Di mata siapa? Di mata saya, dan dimata orang-orang lain.

Silakan lakukan apapun sesuka kita. Kita berhak melakukan apapun. Dalam teori hak dan kewajiban yang pernah saya dapet waktu kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, kita memang punya hak. Terserah mau ngelakuin apa aja. Tapi yang perlu diingat, hak kita memiliki batas. Apa itu? Batasnya adalah hak orang lain. Setelah itu kita punya kewajiban untuk menghormati hak orang lain.

Dengan mengenal diri sendiri, seharusnya kita jadi tau mau dibawa kemana arah hidup kita. Lebih bisa merencanakan proposal kehidupan untuk kemudian diajukan kepada Tuhan dengan harapan bisa di acc. 

Pernah dapet pertanyaan dari Adit,

"Kamu mau jadi orang bahagia apa orang sukses?"
"Orang bahagia.."
"Berarti, lakukan apa yang kamu senangi.."
"Kalau orang sukses?"
"Senangi apa yang kamu lakukan.."

#tulisan ngelantur yang idenya tercipta pas pulang dari kampus. nggak masuk? nggak nyambung? ya nggak apa-apa

Mencuil dari om @fiersabesari


om Fiersa, ini aku repost ya.

Kau tahu mengapa aku tak pernah bisa menjawab setiap kau tanya apa alasanku mencintaimu? Karena jika beralasan, maka itu bukan cinta sungguhan.
Kau tahu mengapa aku semarah itu sewaktu kau mendua? Karena dari semua manusia, kau yg paling aku percaya. Mungkin aku hanya tidak menyangka.
Kau tahu mengapa aku selalu memaafkanmu lagi dan lagi? Karena aku percaya selalu ada pembelajaran dari setiap kesalahan, bahkan yg terburuk.
Kau tahu mengapa aku mencegahmu saat kau pergi, tapi tak melarangmu? Karena aku tahu kau pantas bahagia. Mungkin bukan aku yg membuatmu bahagia.Tapi aku tak pernah tahu mengapa kau memilih pergi. Aku tak pernah tahu mengapa kesempatan yg kau beri tidak sebanyak yg ku beri. Ah itu hakmu.
Sakit yg kau beri mengajari aku banyak hal untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sayang kau tak ada disini saat aku bisa menjadi lebih baik.
Terimakasih utk perjalanannya, terimakasih utk pembelajarannya. Kau dan aku punya cerita, meski mungkin tamat'nya tidak seperti yg aku mau.
Hatiku masih hancur, aku tidak yakin "waktu" bisa menyembuhkan. Tapi aku selalu yakin "proses" dalam "waktu" lah yg akan menyembuhkan hatiku.
Jaga diri, kuharap kau baik2 saja. Doaku tak pernah putus untuk kebahagiaanmu. Salam untuk dia yang kini menjagamu. Aku yakin dia orang baik.
Demikian surat kecil untukmu,mantan calon pendamping hidup. Terimakasih dan maaf aku tidak pernah menjadi manusia yg cukup baik untukmu dulu.

Entah kenapa waktu pertama kali buka websitenya [fiersa.tk], kemudian nyecroll page nya sampek bawah, sering berkata, "ih gue banget". Cuma bedanya, kita beda cara nulis dan cara mikir. Cara nulisnya om fiersa itu jujur tapi nggak lebay, kalo saya jujur tapi cenderung lebay #pengakuan. Terus lagi kalo om Fiersa itu mikirnya dewasa, kalo saya belom T.T

Kalau dari apa yang saya baca sih, kisahnya hampir sama ya. Entah apa latar belakangnya, yang jelas, menurut analisis sotoy saya, om Fiersa ini juga pernah mengalami momen dimana harus kehilangan orang terkasihnya. 

Om om, kalo udah bisa move on mbok saya diajari :3

27 Juli 2013

Merbabu : Biarkan Gambar Bicara


Yak, tagline postingan yang telat banget ini adalah, nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Sebenernya ini adalah perjalanan terekstrim pertama yang pernah saya lakukan seumur hidup. Ceritanya sudah pernah saya publikasikan di lain tempat, hanya saja konten dan cerita yang saya angkat berbeda. Kalau dulu lebih ke 'modus terselubung' dalam perjalanan ini, kalau yang sekarang adalah 'sisi yang harus disyukuri' dari perjalanan tersebut.

29 - 30 Maret 2013

Akhirnya saya, untuk pertama kali nya bakalan naik gunung. Naik gunung meeeen. Gunung beneran. Bukan gunung-gunungan kayak Nglanggeran atau Kalitengah gitu. Kali ini saya bakal bawa badan dan hati saya ke salah satu Gunung di Jawa Tengah yang sebenernya udah mainstream banget. Gunung Merbabu. Tapi buat newbie macem saya, dapet ajakan kesana, dan diizinkan ikut aja rasanya udah seneng bangeeeeet. Makasih banyak buat Annis yang udah mau ngajak dan selanjutnya akan sering saya susahin. Hehe.

Nah, karena udah fix tujuan dan tanggal nya, otomatis harus persiapan dong. Selain dibantu sama Annis soal apa aja yang harus dibawa, saya juga googling loh. Dan berhubung newbie yang se-newbie-newbie nya, ini dia perlengkapan yang akhirnya saya bawa :

1. Tas Ransel [Yang biasanya berisi laptop dan dipake kuliah] - Punya Sendiri
2. Sleeping Bag - Punya Budi
3. Sendal gunung - Punya Haifa [Sepupu]
4. Pakaian Ganti - Punya Sendiri
5. Senter plus baterai - Punya simbah [Dulu pernah dipake buat Shibernika 2011]
6. Makanan ringan sama minuman sachet plus botol ECO 
7. Obat-obatan pribadi [Obat merah, obat pusing, aromatherapy, counterpain]
8. Sarung tangan, kaus kaki
9. Kamera 2 - Punya saya sama punya mbah Gandung
10. Headset
11. Kertas sama pulpen [Buat nulis surat cinta]
12. Identitas diri yang dimiliki [Sebenernya maksudnya sih dompet]
13. Alat makan
14. Alat ibadah

Betapa nggak modal nya saya sebagai newbie ._____________.

Tapi nggak apa-apa. Saya tetep semangat buat pendakian pertama saya. Walau badai menghadang, tsaaaah :3

Siapa aja sih yang bakalan ikut?

Nah, kali ini, saya akan dibersamai oleh orang-orang yang udah expert dalam bidang daki mendaki. Kata Annis, nanti bakalan bareng sama Tarjo dan teman-temannya. Sebenernya ketika itu saya nggak masalah sih mereka itu siapa, asal bisa jagain saya selama disana. Dan setau saya sih anak-anak mapala atau yang bisa berhubungan sama alam tuh orangnya bertanggung jawab #eak

Pas tanggal 29 pagi, saya sama Annis kumpul di kosnya Tarjo. Disana ketemu sama Latif, Hasidan, Yudik, Mas Himawan, temennya mas Himawan [selanjutnya disebut TMH], sama Ijay [temen ssatu jurusan] yang ternyata juga bakal ikut ndaki. Ternyata kalo mau ndaki itu nggak bisa satu orang bawa perlengkapannya dia sendiri, jadi di kosnya Tarjo kita bongkar tas, kayak misalnya, tenda jadi satu carrier, terus makanan sama minuman jadi satu tas, peralatan masak jadi satu tas. Gitu... Disini juga kita patungan, buat keperluan selama disana.

Berangkatlah kita ke basecamp Merbabu yang lewat jalur Wekas. Pokoknya skip aja yang di jalan. Sampe di sana, kita ketemu sama Wachid. Temennya Annis sama Tarjo. Daaaaaan lengkaplah kita ber sepuluh bakalan menempuh perjalanan yang semoga bakal menyenangkan.


Persiapan sebelum berangkat. Itu saya bawa pocari nya kok dua ya? ._____.
Oiya, inget nih pas di basecamp. Ternyata salah satu tas carriernya di bongkar ulang karena nggak layak naik. Eeeeeh itu kenapa baju ganti saya ikut-ikutan dilempar kesana kemari. Huwaa T.T


Sebelum berangkat, mari berdo'a daaaan foto-foto :3

Ciye banget nggak sih saya sama Annis janjian pake kaos yang sama. Yang dibeli pas Kunjungan Industri ke Jakarta waktu dulu itu. Haha. Kayak anak panti. Kenalan dulu deh, itu yang paling tinggi namanya Latif. Sebelahnya Yudik, sebelahnya lagi Ijay, sebelahnya Ijay itu Tarjo, sebelahnya Tarjo itu TMH, sebelahnya lagi Hasidan, sebelahnya lagi mas Himawan. Terus yang bawah ada Annis, Wahid dan saya yang pamer jempol pake tangan kanan.

Bismillah, Merbabu here we go.



Break pertama. Rutenya lumayan men yang ini, nuanjak :3
Disini, Annis pucet banget nih. Jebul dia belom makan nasi....


Penuh kabut.
Sepanjang jalan mendung sih, terus jalannya berkabut. Dingin. Ditambah hujan pula. Licin jadinya.


Break lagi.
Yakali break mulu, dan tiap break mesti kalo nggak ngeledekin saya ya foto-foto. Seru deh sama mereka. Walaupun baru pertama kali ketemu, tapi cepet akrabnya. 


Sampe di pos 2.
Setelah 3 jam berjalan, melewati tanah menanjak, menembus hutan dan diterjang hujan, Alhamdulillah kami sampai di pos 2. Begitu sampai, kami langsung cari tempat pewe buat diriin tenda. Oiya, itu ada personil tambahan. Suwer deh saya lupa banget dia itu siapa dan darimana. Yang jelas, dia itu nunut nunggu temennya gitu bareng sama saya dan temen-temen.



Membangun rumah, eh tenda.


Tendanya sudah jadi lho :D
Nah sekarang mau jelasin itu tenda apa aja. Tenda yang paling kanan itu tenda cowok, isinya empat orang tapi saya lupa siapa aja, kayaknya sih Tarjo, Wahid, Yudik sama siapa yaa... Duh lupa. Nah depannya itu tenda saya sama Annis. Terus yang merah itu juga tenda cowok. Jadi tenang aja, saya sama Annis punya singgasana sendiri kok :D



Makanan pertama yang masuk kedalem perut.
Udah pernah ngerasain enam mie instan dengan rasa dan jenis yang berbeda, di masak jadi satu? Pertamanya saya juga agak ragu, tapi kata mereka, di gunung mah makan apa aja juga jadi. Okelah, saya coba buat nyicipin. Dan entah apakah emang saya yang laper, doyan atau rakus, tetep di embat juga mie nya.

Masaknya pake apaan, Han?

Entar diceritain. Eh ada gambarnya nding.


Mamak, sumber air su dekat.




View di sekitar tenda. Keren kan? :3
Pas udah agak sore, jam setengah lima an. Kabutnya mulai menghilang, dan terlihatlah pemandangan yang Subhanallah luar biasa keren. Jadi kayak lagi kemping diantara pegunungan gitu.


ini Latif. Lihat dia mau bunuh diri.....
[enggak Han, dia cuma mau foto kok]

Kece yak, ada lautan awan gitu di belakangnya :3


Ceritanya ini demo supaya ada flying fox dari pos dua ke UNY.
Nah, pas disini juga ketambahan temen cewek. Lagi-lagi saya lupa namanya siapa. Hehe.


Sebelum summit.
Dibangunin Tarjo jam satu. Terus karena duingin buanget, akhirnya setelah persiapan saya sama Annis ngibrit ke tenda sebelah karena mereka lagi bikin minum. Hehe.


Perjalanan summit.
Nggak perlu diceritain kalo pas ini TMH hilang alias nggak diketahui keberadaannya. Selama summit, udaranya duingin buanget lagi. Tapi saya nggak betah pake sarung tangan sama kaos kaki soalnya badan kan ngeluarin panas juga jadinya rasanya aneh. Yaudah saya copot aja.


Kalo nengok ke belakang, langit sama bumi sama-sama dipenuhi bintang.
Sayangnya kemampuan kameranya nggak mumpuni. Jadinya cuma petengan gitu. Padahal keren abis pemandangannya. Bulannya bunder, cahayanya seolah bisa sampe ke tanah tempat kita berpijak. 

Beberapa kali terseok-seok soalnya gelap dan tracknya juga lumayan curam. Nanjak banget gitu. Sempet juga diminta jalan duluan. Tapi serem lah nggak berani, cuma diberani-beraniin aja. 


Arrived. Puncak Kentheng Songo. 3141 m dpl.
Jam lima lewat beberapa menit.

Saya takjub. Sumpah takjub banget. Subhanallaaaah. Sampe sana langsung sholat subuh dan menikmati sunrise. Nah, sekilas info dan fyi aja sih ya, kertas sama pulpen yang saya bawa dari rumah itu fungsinya buat bikin surat cinta di atas puncak merbabu. Sayangnya, saking dinginnya, saya cuma bisa nulis beberapa kata aja. Kaki udah keriput dan tangan susah digerakin buat nulis.


Fabiayyiaalairobbikuma tukadzibaan :')


Alay sih kita, Nis .______.


makasih banget buat Latif udah fotoin ini tanpa diminta.
Gunungnya dapet, sayanya dapet, jaketnya juga dapet. Ciye anak informatika ngga cuma koding, tapi juga bisa naik gunung #mesem


Nggak ada Annis nya ._.
Iya soalnya dia yang fotoin.


Turun. TKP HP Nokia x5-01 yang terjun bebas dan kepentok-pentok batu.
Gimana? Lumayan ekstrim kan? Kebayang dong pas summit malem-malem itu susahnya gimana?


View pas turun.
Alhamdulillah banget cuacanya cerah meriah euy, jadinya ini bisa lihat apa yang pas malem nggak bisa dilihat.



masih pemandangan.


pemandangan lagi.
dan sebagian rute.



Bukit itu kita namain 'Bukit Bintang'
Jadi pas summit itu, kita ngelewatin bukit itu supaya jalannya kepotong dan jadi cepet, jebul jalannya itu horor banget. Kemiringannya 90 derajat dan itu batu-batu tinggi semua. Malam hari dan itu cuma pake senter. Sempet agak terpesona sih waktu dipuji soal kemampuan manjat-manjat gitu. Haha #hus Nggak tau aja saya ini emang aslinya pecicilan.


saya masak men.
Nah ini lho peralatan masak yang tadi saya bilang. Namanya nesting.

Kenapa saya megangin gituan?

Yak, saya disuruh masak. Haha. Waktu saya tepar di tenda, Tarjo neriakin saya dari luar. Dia tanya saya laper apa enggak, nah berhubung laper, jadinya saya bilang aja "Laper Jo". Ternyata sebelum makan, saya disuruh masak sendiri. Tapi gapapa, jadi ngerti gimana caranya masak pake kompor gas yang kayak gitu.



tetep nikmat, dan tetep habis.
Perut karung emang ._____________________.


pas kita baru sampe pos dua setelah summit itu, tempat kita ngecamp ternyata udah rame sama tenda-tenda lainnya.

Setelah istirahat, kami beres-beres tenda. Pertanda sebentar lagi akan meninggalkan pos dua untuk turun ke basecamp lagi. Sayangnya, saya lupa dimana saya nyimpen foto-foto selama turun ke basecamp. Padahal selama perjalanan turun, kami fotonya sering banget.

Sampai di basecamp dalam waktu satu jam lebih dua puluh menit. Jos banget. Begitu masuk basecamp langsung hujan deres. Alhamdulillaah~~

Setelah hujannya berhenti kami kembali ke Jogja. Sepanjang jalan, saya sama Annis banyak cerita-cerita. Sampai di Jogja, saya nggak langsung pulang karena ada janji ketemuan sama Ulfi yang waktu itu nitip beliin buku buat temennya ke saya, jadi saya tep kudu ngasihin. Sekaligus nganterin Ulfi ke stasiun Tugu.

Udah sih, ceritanya cuma itu aja kok. Intinya saya seneng banget bisa mendaki gunung. Terima kasih Tuhan buat kesempatannya.


26 Juli 2013

Fiersa Besari - April



Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih adakah aku di dalamnya
Karena hatiku masih menyimpanmu
Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba...
Membuatmu tersenyum walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas
Ku yakin aku...
Bahkan saat kau memilih untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti,
Karena ku yakin kau akan kembali....
Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
Kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah hanya dari kejauhan...
Melihatmu tersenyum walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku....
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas
Ku yakin aku....
Bahkan saat kau memilih untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti,
Meskipun engkau tak akan kembali...
Masih berharap...
Karena ku yakin...
Kau akan kembali......

Mas Fiersa, terima kasih sudah menyanyi seindah ini. Walaupun memang jelas kamu membuat lagu ini tidak untuk saya, tapi pertama kali saya mendengar lagu ini benar-benar ketika saya dalam situasi seperti apa yang Mas Fiersa ceritakan dalam lirik lagu ini.

Kala itu bulan Februari 2013, Mas. Setelah Tuhan menuntun saya membeli buku Yang Galau Yang Meracau milik Om Fahd Djibran, lantas saya kepo ke websitenya Om Fahd dan menemukan kamu disana. Entah kenapa judulnya harus April. Entah itu nama bulan ataukah nama seorang tokoh. Saya tidak tahu sama sekali. Yang jelas, saya hanya merasa ketika itu, lagu ini menjadi soundtrack dalam hidup saya untuk beberapa waktu. Saya yang menanti bulan kelahiran saya, April, justru di saat saya sedang patah hati.

Mas Fiersa, boleh saya aamiin kan lagu ini kan? Bukan. Bukan karena saya tidak bisa move on atau apalah namanya itu. Saya hanya percaya bahwa cinta akan pulang pada sesuatu yang disebut dengan rumah. Ketika dia tidak kembali, berarti bukan cinta. Bukan begitu?

23 Juli 2013

Berkah Ramadhan : Spion Baru

Siang tadi, pas saya lagi asik nugas di kantor *yakin peh itu nugas* tiba-tiba temen-temen SMK 2 Yogya yang juga lagi PKL di Dinas Pendidikan masuk ke ruangan saya. Yaa nggak heran juga sih soalnya emang biasanya juga suka gitu. Kadang-kadang konsultasi koding sama Revan atau Trinug, kadang numpang cari koneksi *padahal juga nggak banter-banter banget*, atau sekedar ngabisin teh manis yang dijatah buat mereka. Tapi kok tadi langsung nyamperin meja saya ya?

Udah GR duluan, dikira mau diajakin bukber gitu :3 *ciyaaaaaaaat*

Nggak taunya, mereka bilang
"Mbak, spion motornya mbak jadi banyak.."
"Ha?"
"Iya, tadi ada kecelakaan kerja.."
"Maksudnya gimana?"
"Spionnya.... Hehehe... Itu... Nanti kita gantiin mbak.."

Bingung kan? Sama.

"Apa sih?"
"Itu tadi kan lagi..Hehe..." *dah pokoknya cengangas cengenges deh. untung ganteng* -__________-
"Diganti ya mbak spionnya"

Penasaran doong ada apa dengan motor dan spion saya. Akhirnya saya ngikut mereka ke parkiran. Dan ternyata. Jeng jeeeeeng, spion motor sebelah kiri udah ngga ada kacanya. Haha. Ternyata mereka lagi masang kabel gitu kan, pake tangga. Nah tangganya jatuh terus niban spion motor saya sampe kacanya pecah. Terus mereka mau gantiin gitu. Yaudah sih ya, saya kasihin aja kunci motor biar dibawa motornya sekalian.

"Nih..", saya ngasih kunci motor sama STNK.
"STNKnya nggak usah mbak, nanti malah ilang. Deket kok", kata adek-adek SMK
"Ohh gitu, yaudah. Asal jangan motornya aja yang ilang.", saya lagi
"Ya nanti kalo ilang cari aja di Tokobagus mbak"
"._______________."

Yaudah tuh saya balik ke ruangan lagi. Nugas lagi. Terus nggak lama, mereka balik lagi ke ruangan saya dan balikin kunci motor sambil bawa bangkai spion motor saya yang udah ngga ada kacanya T.T

Dan sepulang ngantor, jam 2.45, saya ke parkiran dan lihat spion motor saya udah baru men. Terus pas di jalan itu masih agak aneh soalnya biasanya tinggi, sekarang spionnya pendek.

Oke, kita ambil aja hikmahnya. Pertama, lebaran ini kalaupun nggak punya baju baru, saya punya spion baru. Ha ha ha. Kedua, saya akhirnya tau nama adek SMK nya itu siapa. Siapa Peh? Ra-ha-si-a :p

Sebenernya tengsin banget motornya dibawa sama adek itu. Soalnya kotor bangeeeeeeet. Kalo nggak salah inget sih terakhir dicuci udah beberapa bulan yang lalu. Terus kemaren kena hujan abu juga. Wah motor cewek tapi joroknya naudzubillah -_-

*poto nyusul yak*

22 Juli 2013

BukBer Bidang Satu



Hari ini teman-teman bidang satu HIMANIKA 2013 diajak untuk buka puasa bersama oleh Pak Kabid 1 di RM Bu Koes, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Dari 2 departemen yang ada di bidang satu (Penalaran dan Minbak), ada 11 orang yang bisa meluangkan waktunya buat ikut bukber ini. Dari Penalaran ada Eka (Kadep), Okta, Guruh, Isna, Dina sama Boim. Dari Minbak (Minat dan Bakat) ada Annis (Kadep), saya, Wafi, Ida dan Agus. 

Acara bukber kali ini dilaksanakan selain untuk berbuka puasa bersama, juga sebagai ajang silaturahmi antar pengurus yang bernaung di bawah bidang satu dikarenakan bidang satu ini belum pernah mengadakan pertemuan internal, sekaligus pembahasan mengenai agenda terdekat, yaitu laporan tengah tahun atau Progress Report. Ada banyak hal yang Imron (Kabid 1) sampaikan, diantaranya bahwa sebagai bidang yang bergerak di bidang akademik, temen-temen bidang satu sebagai perwakilan, fasilitator maupun representasi dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika ini harus mampu berjalan sesuai dengan fungsinya. Harapannya agar para pengurus tidak sekedar menggugurkan kewajiban menyelesaikan program kerja yang di amanahkan, tetapi juga bisa belajar dan memberikan manfaat yang lebih banyak, baik untuk diri sendiri maupun untuk warga jurusan pada umumnya. 

Ada banyak juga pendapat, masukan dan saran yang disampaikan oleh teman-teman bidang satu. Diantaranya mengenai aktivasi program kerja yang saat ini tersendat, lalu ada juga tentang bagaimana mengajak teman-teman jurusan untuk berperan aktif mengikuti berbagai macam perlombaan yang ada sebagai peningkat kualitas akademik mereka. Imron juga mengingatkan kembali mengenai program kerja yang sedang teman-teman bidang satu pegang. Ternyata teman-teman bidang satu ini juga merupakan orang-orang yang tidak hanya aktif di HIMANIKA saja, tetapi juga di organisasi kemahasiswaan serta kepanitiaan diluar HIMANIKA. Mereka orang-orang yang dipercaya untuk memegang banyak amanah. Semoga nggak ada yang keteteran ya..

Setelah Adzan Maghrib berkumandang, saya dan temen-temen berbuka puasa, mengisi perut kemudian Sholat Maghrib berjamaah. Setelah itu, kami berbincang hangat dan santai. Sempat meledek beberapa teman juga. Wah, rasanya berada diantara teman-teman bidang satu itu menyenangkan :)

Sebelum mengakhiri agenda bukber, Imron menyampaikan tiga jenis kerja. Yaitu kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah bagaimana kita mengusahakan segala impian yang ingin kita capai. Kerja cerdas adalah bagaimana kita melipatgandakan rezeki yang sudah kita dapat, bagaimana menggunakan ilmu yang kita miliki. Dan kerja ikhlas adalah bagaimana kita mendapatkan keberkahan setelah kita melakukan dua kerja sebelumnya.

Paling terakhir, Imron membuat salam untuk teman-teman bidang satu, yaitu salam prestasi.
SALAM PRESTASI!
MAJU, DAN SEBARKAN!

Harapan pribadi saya sih, semoga agenda pertemuan dengan teman-teman bidang satu tidak hanya satu kali ini saja selama kepengurusan. Semoga masih ada kesempatan untuk bersama-sama berbagi cerita lagi, berbagi ilmu, dan berbagi manfaat. Di waktu yang tersisa kurang dari lima bulan ini, semoga kita bisa menyelesaikan semua amanah yang diberikan dengan baik. Semangat!

SALAM HIMANIKA!
KITA ADA KARENA KONTRIBUSI!

Imron - Wafi - Isna - Annis - Eka - Agus - Dina - Ida - Okta - Boim - Guruh

Agus - Saya - Ida - Annis - Wafi

Dek Dina - Saya - Annis

21 Juli 2013

My Music Connection

Makasih banget buat temen SMA saya, Budi, yang udah ngeshare lagu galau buat saya via WhatsApp. Haha maksud lo apa ini ngirim beginian :3



Sial. Sial. Sial.
Suaranya bikin saya melting~~

My Music Connection - Mendewasakanku

Adakah ku tak pernah cukup untukmu hingga kau duakan aku dan dirinya
Jika memang dia yang bahagiakan kamu
Sudah pergilah, sudah hentikanlah

Pergilah,
Ku mampu sendiri...
Tanpamu,
Walau takkan mudah..

Engkau mendewasakan aku,
Membuatku mengerti bahwa kau bukan yang terbaik untukku..

Kau memang tlah sakitiku
Namun dengarlah
Terima kasih, kau pernah beri ku bahagia...

Bukan hanya sekali
Ku maafkan, lupakan semua yang telah terjadi
Antara kau dan dia
Sungguh ku tak mampu
Sungguh ku takkan mampu, oooh~~

Liriknya cukup. Cukup ngena juga sih... Untung bukan lo yang nyanyi Bud, kalo beneran lo yang nyanyi, gue kagak jadi ngefans :D

20 Juli 2013

Jogja is Loveable


Bicara soal Jogja, emm, memang tidak akan ada habisnya. Mau cari apa, semuanya ada. Mulai dari kuliner, fashion, tempat wisata, kerajinan tangan, tempat pendidikan, bahkan mungkin cari... jodoh. Yak, jodoh, cinta dan yah, apa lah itu namanya. Atmosfir Jogja memang pas buat jatuh cinta.

Beberapa pendatang yang pada akhirnya memutuskan tinggal lama di Jogja mungkin akan merasakan suasana berbeda antara kampung halamannya dan Jogja. Ada kekuatan magis yang membuat Jogja memiliki daya tarik yang luar biasa. Bisa dibilang, Jogja itu miniaturnya Indonesia. Hampir semua suku ada disini. Mulai dari yang asli jawa, sunda, minangkabau, batak, sampai ke timur-timur sana. Semua ada dan dekat sekali dengan kita. Jelas saja, Jogja punya banyak tempat pendidikan. Oke, dipersempit, Jogja punya banyak kampus. Jangankan dalam satu kampus, dalam satu kelas aja isinya bisa dari seluruh Indonesia. Jadi sambil belajar soal akademis, tau-tau suatu hari kita juga bisa berbahasa daerah yang sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk kita pelajari. Juga, bisa saling tukar pengetahuan  mengenai daerah asalnya. Saya punya teman dari Lombok, dan beberapa waktu lalu sempat berbincang dan bertukar ilmu soal bahasa. Saya sedikit memberitahu soal bahasa sunda, dan saya diberitahu soal bahasa lombok.

Terus apa hubungannya jatuh cinta, jodoh, sama Jogja sebagai Indonesia mini ?

Pernah nggak ngerasain jatuh cinta di Jogja? Kalau belum, silakan dicoba. Hehe. Jatuh cinta di Jogja itu semacam di fasilitasi. Mau pedekate, banyak tempat romantis. Buat yang udah jadian, juga banyak tempat yang bisa dipakai membuat kenangan. Tapi, kalau udah patah hati, emm, semoga Jogja juga bisa membuat orang yang patah hati menjadi berani jatuh cinta kembali.

Pernah nggak sih kepikiran bakal dapet jodoh, yang bener-bener jodoh di Jogja? Maksudnya yaa, yang bakalan sampe ke pelaminan terus sampe ajal menjemput. Pernah kepikiran nggak sih, cara seperti apa yang bakal Tuhan tunjukkan untuk mempertemukan seseorang dengan jodohnya? Hehe, oke, itu diluar kuasa manusia. Buat yang pernah jatuh cinta di Jogja, orang dari mana yang pada akhirnya berhasil mencuri hati kalian? :D

Orang asli Jogja? Hem, seperti orang jawa pada umumnya, mereka udah punya 'jiwa' selayaknya orang jawa. Sopan, ramah, baik, lembut, perhatian. Wah, pokoknya mungkin ini idaman mertua banget. Hehe. Kalau kalian pernah ketemu sama orang jawa yang sifatnya nggak seperti yang saya sebutkan diatas, jangan digeneralisir ke seluruh orang jawa ya. Hehe.

Orang luar Jogja? Tiap daerah punya ciri khas watak masing-masing. Mungkin yang dari sumatera utara wataknya agak keras, dari sulawesi juga agak keras. Tapi mereka pasti punya something yang bisa menunjukkan bahwa dibalik watak mereka yang tidak selembut orang Jogja, mereka juga bisa jatuh cinta.

Haha, mulai ngelantur ini..

Kadang, kita udah ngerasa 'nemu', padahal sebenernya yaa nggak tau apakah memang itu yang bener-bener dipilihkan Tuhan. Apalagi, buat anak rantau, terutama perempuan, masih ada yang ngerasa butuh 'orang yang bisa menjaga'. Ketika udah ketemu sama salah satu yang dianggap bisa jagain, maka ya bener-bener deh itu nggak mau dilepasin.

Dibalik semua keindahan Jogja saat jatuh cinta, juga menyimpan banyak cerita soal patah hati. Siapa pernah patah hati di Jogja?

Patah hati di Jogja itu lebih rumit daripada jatuh cinta di Jogja. Pergi kesini, keinget mantan. Pergi kesana, keinget mantan. Seolah langsung kerasa kalau Jogja jadi sempit banget. Seolah langsung kerasa kalau hampir semua tempat, mulai dari yang mainstream sampe yang bener-bener nggak mainstream udah pernah di datengin sama mantan.

Misal, pergi ke alun-alun selatan, niatnya sih temen-temen ngajakin pergi supaya kita terhibur. Tapi yang ada, begitu sampe disana, langsung keinget, "duh, dulu gue pernah nih main sepeda lampu bareng mantan gue. Dulu dia yang genjot, gue yang semangatin", atau misalnya ada temen yang minta dianterin ke Amplas dan tiba-tiba harus lewat 21, tiba-tiba nyeletuk "Ih gue inget banget nih, terakhir nonton kesini sama mantan gue dulu. Dia rela banget ngantri sampe luar-luar demi buat nonton sama gue...". Ah, gitu lah.

Nggak ada yang bisa disalahkan kalau udah gitu. Mau berapa banyak kisah jatuh cinta sekaligus kisah patah hati, Jogja tetap punya atmosfir cinta. Jangan dulu nyerah dan stuck, kemudian pada akhirnya memutuskan untuk berhenti jatuh cinta. Masih banyak kesempatan diluar sana, masih banyak hari-hari yang bakal dijalani, masih banyak orang-orang yang akan ditemui. Sekalipun pada akhirnya memang ada juga yang memutuskan untuk tetap menetap pada hati yang sudah usang. Kita kudu tetep menjalani hari-hari seperti biasanya, dan biarkan Tuhan dengan segala keMaha Berkehendak-anNya yang bekerja.

Saya pernah, jatuh cinta sekaligus patah hati di Jogja. Tulisan ini saya buat juga setelah saya patah hati. Bahkan saya patah hati sama orang Jogja sendiri. Tapi saya harus nulis kalau ada ilustrasi-ilustrasi diatas itu bukan pengalaman pribadi saya, kapok sih dapet 'surat protes' dari seseorang. Hehe. Apakah setelah patah hati lantas saya benci Jogja? Enggak. Jogja nggak akan pernah membuat saya benci, karena saya percaya masih buanyaaaaaaaaaaaak sekali orang-orang di dalam Jogja yang akan membuat saya betah disini. 

Witing tresno jalaran seko kulino.. :)

19 Juli 2013

ArtJog'13 | Reuni Kecil

Jadi ceritanya, ditengah kepadatan agenda selama beberapa hari ini, saya punya kesempatan buat sedikit main-main. Nah, Jogja lagi punya acara kece nih. Acara yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta sampai tanggal 20 Juli 2013 ini berjudul "ArtJog'13" dengan tema Budaya Maritim ini ternyata awesome banget. Berbagai macam art work yang di pajang disana bikin saya berdecak kagum. 

Begitu masuk pintu gerbang Taman Budaya Yogyakarta, saya disambut sama ini.

Welcome to ArtJog'13

Yap, bagian depan gedung Taman Budaya diselimuti lapisan drum yang di buat menjadi persegi panjang. Sempet mikir juga, ini berapa hari ya bikinnya. Tapi buat para expert yang udah melanglang buana di bidang ini, pasti nggak butuh waktu yang lama. Terus di depan pintu masuk gedungnya juga ada artwork sejenis komidi putar yang isinya boneka kayu dengan berbagai macam bentuk dan ekspresi.

Duh ngambil gambarnya nggak bagus banget ._____________.

Begitu masuk, yang pertama kali nyolok perhatian saya adalah lukisan ini. Sayangnya saya terlalu narsis :3

Saya :3

Ada yang kocak nih. Jadi, waktu saya sama temen-temen saya mau foto di depan artwork yang ini, kita gantian karena nggak nggak mungkin semuanya ikut foto *nanti yang fotoin siapa*. Eh tiba-tiba ada bule yang nyamperin kita, dan dia ngomong sesuatu gitu. Agak jauh sih dari tempat saya berdiri, jadi nggak terlalu denger dia minta apa. Tapi menurut analisis sotoy saya, bule itu minta di fotoin. Nah, pas kita bingung gitu, ternyata eh ternyataaaaaa maksudnya si bule itu adalah, dia mau berbaik hati fotoin kita berempat di depan artwork itu. Duh malu banget :3

Makasih mbak bule.

Ada juga artwork fusion ikan hiu sama buaya. Mungkin ini di adaptasi dari lambang kota surabya. Tapi ini absurd banget, mereka saling makan terus kepalanya jadi nyambung gitu. 

Ciye ciuman ciye.


Nah, selanjutnya saya nemu ini. Dan entah kenapa ketika ngelihat artwork yang ini, saya inget film perahu kertas.


Lanjut. Ada artwork replika kapal gitu, tapi dalemnya isinya orang mandi semua.
Mandi sama ikan :3

Mandi sambil galau.

Dan dari sekian banyak artwork, paling suka sama yang ini :))
Roger that.


Selanjutnya, nemu kayak rak gitu tapi keren deh. Ini detailnya kayak nyimpen pengetahuan soal maritim di Indonesia juga. Kepengen punya yang kayak gini sebenernya, nanti diisi sama timeline kehidupan saya. Mulai dari jaman kecil misal, sampe saya umur dua lima misal :D atau mungkin sampe saya udah nggak bisa menambah daftar perjalanan timeline saya :D

Semoga suatu hari nanti ada yang ngasih saya ginian. Haha #ngarep




Teruuus, di setelah saya muter-muter sendirian. Saya pertamanya bingung ini bentuk apaan. Tapi setelah dilihat lebih dekat, baru, ooooooooooh ini pulau jawa toh. Haha :D



Sepintas, kapal ini kelihatan kayak kapal biasanya ya. Ada tempat duduknya, ada mesinnya juga. Tapi begitu saya nengok kebawah, kok ada spionnya di bawah. Seperti bukan tempat yang layak buat naroh spion. Kemudian saya mundur beberapa langkah, dan menemukan bahwa ternyata...... Kapal itu adalah mobil VW yang dibalik, dan di modifikasi sedemikian rupa. Haha.



Mobil men.


Lanjut. Saya pertamanya hampir ngelewatin lukisan ini gitu aja. Tapi terus balik lagi dan ngerasa ada yang 'lain' dari lukisan ini. Oh, ternyata ikan paus itu melahirkan anak manusia :o



Dan foto terakhir di dalam ruangan adalah foto ini. Nggak tau juga maksudnya apa. Hehe. Tadi buru-buru soalnya udah mau adzan maghrib.



Daaaan, inilah para bolo yang menculik saya ke ArtJog'13 sekaligus reuni + buka bersama setelah sekian lama sibuk dengan dunia masing-masing di tempat Praktik Industri. Kangen ngen {} 

Akhi - Romafit - Nika - Saya - Rifa - Rahma

Buber @ Waroeng Steak Taman Siswa

Pokoknya makasih yak buat Akhi yang udah ngajak ke ArtJog'13, dan juga buat Farid yang kebetulan lagi pulang ke Jogja padahal Praktik Industrinya di Jakarta. Makasih udah ngeluangin waktunya sekaligus 'ngasih takjil' buat mensejahterakan kita semua. 

Seperti biasa, bersama mereka saya pasti bawel. Berisik. Cerewet. Aah, apalah itu namanya. Udah lama nggak bisa se'lepas' tadi. Berhubung selama PE-I lagi nyamar jadi pegawai dinas yang kalem, dan lagi nggak punya temen bercanda yang sampe bisa los gitu, akhirnya begitu ketemu temen-temen langsung kayak dilepas dari kandang. Haha.

Di WS, sempet ngobrolin banyak hal, sampai pada akhirnya, Akhi bilang :

Hatimu itu sekeras apa sih? Udah disakitin berkali-kali tapi tetep aja masih cinta
Haha, makjleb. Tapi yaudah sih ya, nggak apa-apa. Kadang-kadang masa lalu itu pada akhirnya juga bisa sebagai bahan tertawaan sama temen-temen. Bayangin gimana dulu yang kayak gitu terus sekarang jadi kayak gini. Ah, waktu....  

Masih banyak banget artwork yang ada di ArtJog'13 tapi nggak terdokumentasikan semua. Yang jelas, semuanya keren bingit. Jadi, buat yang penasaran disana ada apa aja, besok penutupan loooh. Jadi masih punya kesempatan buat kesana bareng sama temen, sahabat, keluarga, pacar, mantan atau selingkuhan mungkin. Haha.