21 Januari 2012

UNY Oh.. UNY

"Kakak, kakak kok kuliah di UNY sih? UNY kan nggak terkenal?"

Haha kaget aja dapet pertanyaan kaya gitu dari adek kelas sewaktu tadi siang berkunjung ke SMA ku. Sejujurnya aku bingung mau jawab apa, tapi ada seberkas sinar menerangi jalan pikiranku *halah*

"Kuliah itu, tergantung keinginan kamu. Kalo kakak, emang pingin kuliah di PTN di Jogja..."

Dan jawaban itu cukup membuatnya terdiam. Tapi aku jadi berfikir, apakah benar motivasiku memilih UNY hanya semata karena pingin kuliah di Jogja? Ah, sepertinya munafik sekali saya. Tapi alasan sesungguhnya benar-benar tidak bisa diutarakan sedemikian gamblangnya.

**

15 Januari 2012

Kemana Imajinasiku ?

Ketika teman-teman di kelas sibuk dengan cerpen dan novel mereka yang sudah jadi, yang dirangkai dengan diksi yang mampu membawa imajinasiku terbang, aku hanya menatap sekumpulan draft cerpen ku yang entah kapan akan aku lanjutkan. Hanya aku mulai, lalu aku tulis beberapa halaman, tanpa diksi dan ungkapan yang seperti mereka punya. Imajinasiku tak setinggi mereka, kemampuanku berkata-kata tak seindah mereka. 

12 Januari 2012

Goes To Drini

Kayaknya, sekarang jadi sering banget update blog ya. Muehehe. Tapi tenang aja, kali ini bukan tentang penggalauan atau curhat yang cinta-cintaan gitu. Lagi bosen dan lagi nunggu perkembangan soalnya haha :D

Update hari ini adalah tentang kegiatan berkunjung ke Pantai Drini di Gunung Kidul, Yogyakarta.

11 Januari 2012

Quote William Shakespeare

you say that you love rain but you open your umbrella when it rains, you say that you love the sun but you find a shadow spot when the sun shines, you say that you love the wind but you close your windows when wind blows, this is why I am affraid that you say you love me too... 


-william shakespeare-


dikirimin sama Fiani
chatting, Senin 9 Januari 2012

10 Januari 2012

Seninku

Sebenernya ini adalah tentang bagaimana hari Seninku berjalan dengan unpredicatable. Karena kemaren bener-bener nggak mood buat nulis, jadi baru ketulis sekarang.

Bagaimana bisa hari ini, setelah ditabrak mobil, aku nabrak mbak-mbak yang naik motor ? -,-

"Karena hidup itu kalo nggak nabrak, ya ditabrak" - Hanifah, 18 tahun, korban ditabrak dan pelaku nabrak

Kenapa bisa ditabrak dan kenapa bisa nabrak?
Okeh...
Ditabrak mas-mas bawa mobil, gatau gimana ceritanya. Padahal posisiku yo sedang berhenti gitu loh --,

Eeeeh, pas udah jalan, nengok spion buat liatin mobil yang tadi nabrak aku. Mungkin karena nengoknya kelamaan, jadi nggak liat mbaknya udah ngerem. Yaudah, nabrak -..- Nggak kenapa2 sih, nggak ada yang terluka. Aku langsung minta maaf sama mbak nya. Asli, deg-degan banget. Untung mbaknya juga kalem, kalo galak, waaaah bisa nggak jadi UAS Matematika saya.. Zzzzz.

Pesan moral :
"Jangan terlalu lama nengokin spion, bisa bikin kamu nggak waspada sama apa yang ada didepanmu.."

yah, beda dikit lah sama...

"Jangan terlalu sering nengokin masa lalu, ntar malah nggak peka sama masa depan yang bakal dateng."
#ehem

***


Nilai UAS pemrograman yang , yuggh, males banget dilihat. Bikin pengen nangis. Bikin aku ngerasa usahaku nggak ada gunanya T.T

udah stoooooop, yang ini gak usah dibahas. skip aja. malu-maluin.
Ah, seandainya pemrograman semudah nggombal ..

***



"Kalian kaya orang pacaran yang lagi berantem" - Akhi
Yah, gara-gara kesalahpahaman, jadi begitu deh. Tapi sekarang udah baikan..

ini juga... mmm. lewat deh. haha :D



***

Kamar udah kaya percetakan, kertas bertebaran dimana-mana

kalo yang ini gara-gara mau UAS Pengantar TI yang open catetan tapi no laptop atau internet. jadi, semua referensi yang aku punya, aku print out semua muahahahaha :D :D

***

Tapi dibalik semua yang unpredictable hari senin kemarin, masih  banyak hal yang bikin ngakak, cengar-cengir geje dan tersipu-sipu malu :3

Apa itu ??

Kasih tau nggak ya..........................?

7 Januari 2012

Once Upon a Love dan Gagal Move On

Kemarin, sempet dipinjami teman kuliahku sebuah novel. Judulnya 'Once Upon a Love'. Novel itu tertarik temanku beli karena baca sinopsis di sampul novel tersebut. Tapi beberapa jam setelah ia beli, ia berkata bahwa novel itu kurang menarik menurutnya. Karena penasaran, akhirnya aku meminjam novel tersebut keesokan harinya.


Once Upon a Love,
Begitu aku membuka halaman ucapan terima kasih, mataku tertuju pada 3 huruf yang ditulis berhimpitan itu. IPB. Seketika aku teringat seseorang. Lalu kulanjutkan membaca sampai pada halaman dua, tercetak paragraf ini ..

"Ia kembali lagi kesini, Bogor, dan toko buku tempatnya berpijak sekarang. Waktu yang tela ia lewatkan sejak pergi dari kota ini sama sekali tak ingin dikenangnya. Namun, sejanak langkahnya membawaya melintasi kota ini, ingatan demi ingatan mulai bergulir pelan. Belum beberapa jam dia berada di kota ini, tapi pikirannya sudah penuh sesak.."

Aku pikir, novel ini akan menjadi "gue banget". Dikisahkan ada 3 tokoh utama, Lolita, Ferio dan Dru. Lolita sudah mencintai Ferio selama dua tahun, tetapi Ferio mencintai sahabatnya, Dru. Klasik sih ceritanya. Kisah diawali dari sebuah novel yang diterbitkan Lolita, yang berjudul "Inspirasiku" yang memang based on true story dimana Ferio lah yang menjadi inspirasi Lolita dalam menulis. Sebuah kalimat khusus dalam novelnya pun sampai tertulis :

"teruntuk Ferio Harris yang tak pernah lekang oleh waktu. Aku mencintaimu.."

Begitu beraninya Lolita menuliskan itu pada bukunya. Suatu hari, Ferio meminta Lolita untuk menemuinya di Kebun Raya Bogor. Uh, tiap setting yang ada di novel itu mampu membangkitkan seluruh kenanganku akan kota Bogor, bersama seseorang. Pada intinya, Lolita akhirnya secara langsung mengungkapkan perasaannya kepada Ferio, namun Ferio benar-benar tidak bisa mencintai Lolita, bahkan setelah dua tahun lamanya perasaan itu ada di hati Lolita dan setelah seluruh pengorbanan Lolita untuk Ferio. Setelah diajak menaik-turunkan emosi dengan ceritanya yang alurnya membingungkan menurutku, sampailah di titik dimana Dru menyuruh Ferio pergi dan meninggalkannya karena Dru hanya mencintai Ferio sebagai sahabat, dan karena memang Dru sudah tidak sendiri lagi.

Dan novel ini diakhiri dengan.

"Terima kasih untuk hari ini, La"
Lolita hanya membisu
"Terima kasih sudah peduli padaku dan mencintaiku. Dan lo tau kan apa jawaban gue atas pernyataan di buku lo itu?"
Lolita mengigit bibir. Ferio menepuk bahu Lolita pelan,
"You better move on.."

Gila.. Endingnya tuh. Aduh...
Aku seketika memposisikan diriku sebagai Lolita. Yah, mungkin mirip-mirip lah bedanya aku tidak pernah menulis novel, tapi ada seseorang di Bogor sana yang memang selama dua tahun ini menginsprasiku untuk menulis. Apapun itu. Lalu ketika settingan berada di kampus IPB Dramaga. Wah, ini semakin membuatku tak bisa menahan diri untuk tidak menghubungi orang tersebut. Hujan, KRB, Istana Bogor, Botani Square, Tugu Kujang. Semua ingatan terulang kembali, menguap dalam otakku, lalu berjejalan keluar. Rebutan. Dan itu sakit.

Mungkin endingku sama seperti novel itu, pada akhirnya aku yang harus move on. Dan, sekarang, ketika aku sudah 7 bulan berada di Yogyakarta. Kesempatan move on itu sempat terbuka beberapa kali. Tapi jatuh cinta itu harus datang di waktu dan orang yang tepat. Mereka yang lebih dahulu datang, tak bisa begitu saja diterima oleh hatiku. Masih ada perasaan tidak rela ketika aku harus memindahkan perasaanku begitu saja. Akhirnya aku sendiri, membiarkan perasaanku mengalir kemanapun dia mau tanpa pernah ku paksa untuk berhenti pada satu orang. 

Sampai orang itu datang, membawa kata-kata indah dan perhatian yang seolah tulus. Hatiku perlahan memilih dan tertaut. Mungkin sekaranglah waktu yang tepat, dan ternyata memang tepat. Tetapi, ternyata caraku salah. Mungkin waktunya tepat, tetapi orangnya yang tidak tepat. Mungkin cara hatiku mendeskripsikan dan menguraikan segala sikapnya yang terlewat berlebihan. Aku ingin menghindarinya. Tapi ketika ku hindari, ia mnghampiri. Dan ketika aku tertarik kembali, dia yang lari. Tidak jelas. Bahkan sampai sekarang aku tidak tahu statusnya apa. Haha. 

Ya, saya sekarang paham kenapa saya harus mundur. Mumpung belum terlalu jauh. Jatuh cinta harus pada waktu dan orang yang tepat. Sekarang, waktunya tepat tetapi orangnya yang tidak tepat. Saya deklarasikan, sampai detik ini saya menulis ini, saya gagal move on.

2 Januari 2012

2012


2011 Sudah lewat, 2012 datang. Sambut dengan semangat baru. Makin dewasa, makin bijaksana karena taun ini (dan setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan) kita bertambah tua.... Suatu waktu tidak akan menjadi berguna kalau tidak diamnfaatkan dengan baik. Mumpung masih ada kesempatan berdiri di bumi ini, do your best.

Saya sendiri masih ngerasa banyak yang harus di koreksi dari sikap di tahun kemarin. Masih banyak tinta merahnya. Masih banyak abu-abu diantara hitam-putihnya. Buat setiap orang disekitar saya, mohon bantuannya ya untuk tahun ini dan tahun-tahun seterusnya..

Bicara tahun baru, bicara resolusi. Saya nggak punya resolusi khusus selain bisa nyenengin orang tua saya, dan bisa punya penghasilan sendiri. Meskipun saya selalu diingatkan bahwa misi utama saya di Jogja ini adalah untuk belajar dan menuntut ilmu, tapi keinginan itu selalu ada.


Ya Allah, ampuni segala kesalahanku di tahun yang lalu. Maafkan segala khilaf dan salah diriku serta orang-orang disektiarkau yang aku sayangi, yang terkadang berlari jauh dari garis yang kau tentukan. Atau kadang kami sering lupa atau menambahkan naskah dalam 'skenario-Mu'. Ampuni kami ya Allah.. Semoga tahun ini kami bisa menyadari dan memanfaatkan semua kesempatan yang Kau berikan. *Selanjutnya...doa dalam hati..*

Aamiin...